Jakarta (ANTARA) – Jumlah perjalanan wisatawan domestik pada Januari-November 2023 lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2019-2022, demikian laporan Badan Pusat Statistik (BPS). Menyampaikan berita tersebut, Plt Kepala BPS Amalia Widyasanti mengatakan bahwa jumlah perjalanan wisatawan domestik pada periode Januari-November 2023 mencapai 749,11 juta.
Angka tersebut mencerminkan peningkatan sebesar 11,99 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, dan lebih tinggi 14,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama sebelum pandemi COVID-19, yaitu tahun 2019.
Enam destinasi utama wisatawan domestik terdapat di Pulau Jawa, dengan Jawa Timur menduduki urutan pertama, menyumbang 24,98 persen dari total perjalanan wisatawan domestik, diikuti oleh Jawa Barat (18,57 persen), Jawa Tengah (14,22 persen), Jakarta (7,49 persen), dan Banten (5,29 persen).
Widyasanti menjelaskan bahwa sebagian besar perjalanan di daerah-daerah tersebut adalah intra provinsi, atau dalam provinsi. Provinsi yang mencatat jumlah perjalanan terbanyak di Pulau Jawa adalah Jawa Timur.
Berita terkait: BPS catat peningkatan 110,86 persen kunjungan wisatawan mancanegara pada 2023
Perjalanan wisatawan domestik ke Jawa Timur didominasi oleh perjalanan intra provinsi, mencapai 162,51 juta perjalanan hingga November 2023. Sementara itu, jumlah perjalanan yang dilakukan oleh wisatawan dari luar daerah ke Jawa Timur mencapai 24,6 juta.
Pada November 2023, tingkat hunian kamar hotel di Indonesia mencapai 56,72 persen, meningkat 3,7 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan meningkat 2,31 persen dibandingkan dengan November 2022.
Provinsi Kalimantan Selatan mencatat tingkat hunian hotel bintang tertinggi pada November 2023, yaitu 68,7 persen, didorong oleh acara-acara seperti balapan, festival Japan Matsuri, dan Pekan Olahraga Pelajar Nasional ke-28, antara lain.
“Rata-rata lama menginap di hotel bintang pada November 2023 adalah 1,63 hari, atau kurang lebih sama dengan bulan sebelumnya. Namun, mengalami penurunan sebesar 0,06 poin dibandingkan dengan November tahun sebelumnya,” jelasnya.
Secara umum, tingkat hunian hotel bintang lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat hunian hotel non-bintang, yang hanya mencapai 25,66 persen.
Berita terkait: Kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali pulih sebesar 88 persen: Asosiasi
Berita terkait: Tingkatkan penerapan protokol kesehatan di destinasi wisata: Menteri