Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pembangunan Indonesia Digital Testing House (IDTH) sebagai pusat pengujian peralatan digital dan telekomunikasi terbesar dan paling komprehensif di Asia Tenggara.
“Saya bersyukur kami sekarang memiliki Indonesia Digital Testing House, sebuah pusat pengujian peralatan standar internasional yang sebelumnya diumumkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika. Terbesar dan paling lengkap di Asia Tenggara,” ujar Presiden Jokowi pada hari Selasa.
Jokowi menyampaikan pernyataan tersebut saat memberikan pidato pada peresmian IDTH di Pusat Pengujian Peralatan Telekomunikasi (BBPPT) Tapos di Depok, Jawa Barat.
Presiden Jokowi menjelaskan bahwa IDTH, yang merupakan wajah baru dari Pusat Pengujian Peralatan Telekomunikasi, adalah pusat sertifikasi peralatan digital terkemuka di wilayah Asia Tenggara.
Setelah melakukan inspeksi, presiden menyatakan bahwa semua ruangan dan fasilitas dilengkapi dengan peralatan super modern. Dia juga mengungkapkan bahwa anggaran untuk pembangunan IDTH mencapai Rp980 miliar (US$61 juta).
“Jadi, jika peralatannya sangat canggih seperti itu, maka tidak mengherankan, karena anggarannya besar. Saya tahu bahwa perangkat pengujian memiliki peran yang sangat penting. Semua perangkat digital diuji di tempat ini,” ujar presiden.
Kepala negara menjelaskan bahwa semua perangkat, seperti laptop, ponsel, televisi digital, handy talkies, dan radar, diuji di IDTH.
Sebelum dipasarkan, semua perangkat diuji di IDTH untuk memastikan standar keamanan, kesehatan, dan keselamatan bagi pengguna perangkat digital.
Jokowi berharap bahwa IDTH tidak hanya akan menjadi situs uji sertifikasi tetapi juga akan menghasilkan inovasi dan memperkuat ekosistem teknologi digital lokal.
Presiden juga mendesak Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk terus mendorong penelitian dan pengembangan serta berkolaborasi dengan universitas, perusahaan start-up, dan UMKM dalam mendorong penelitian dan paten.
Dengan demikian, IDTH dapat mendukung pengembangan pengujian dan sertifikasi produk-produk lokal, sehingga produk perangkat digital dalam negeri dapat bersaing lebih baik.
“Digitalisasi adalah dasar bagi pengembangan industri dan ekonomi dalam negeri dengan menempatkan produsen lokal sebagai raja di negaranya sendiri,” ujar presiden.
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Hak cipta © ANTARA 2024