Rabu, 24 Januari 2024 – 10:46 WIB
Jakarta – Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa seorang presiden dapat memihak bahkan ikut berkampanye dalam pemilihan presiden atau pilpres. Menurutnya, hal tersebut dapat dilakukan selama tidak menyalahgunakan fasilitas negara.
Baca Juga:
Hasto Bilang Menteri PDIP Siap Mundur dari Kabinet tapi Ingat Pesan Megawati
Hal itu diungkapkan Presiden Jokowi sebagai tanggapan terhadap pertanyaan publik mengenai netralitas presiden dalam Pilpres 2024.
“Presiden boleh berkampanye. Boleh memihak. Kita ini adalah pejabat publik, sekaligus pejabat politik. Tidak masalah melakukan hal tersebut,” ujar Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu, 24 Januari 2024.
Baca Juga:
Cak Imin Bakal Nyoblos di Kemang, Anies di Lebak Bulus
Jokowi Tinjau Pembangunan Inpres Jalan di Sragen, Jawa Tengah.
Meskipun mengatakan dapat memihak dan berkampanye, Jokowi hingga saat ini belum secara tegas menyatakan dukungannya untuk salah satu pasangan calon presiden-wakil presiden dalam Pilpres 2024. Namun, Jokowi beberapa kali menunjukkan kecenderungannya untuk mendukung Prabowo-Gibran.
Baca Juga:
Mahfud MD Mau Ketemu Jokowi Sebelum Kirim Surat Pengunduran Diri Sebagai Menko Polhukam
Hal tersebut terlihat ketika Jokowi mengajak Prabowo Subianto, yang juga merupakan Menteri Pertahanan dan calon presiden nomor urut 02, makan malam bersama di sebuah restoran di Menteng, Jakarta Pusat. Pertemuan tersebut terjadi sehari sebelum debat pilpres kedua dilaksanakan.
Pada hari berikutnya, Jokowi juga bertemu secara terpisah dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas dan Ketua Umum Partai Golkar. Jokowi kembali menunjukkan kebersamaannya dengan kedua pimpinan partai pendukung Prabowo dalam Pilpres 2024.
Bahkan, Airlangga dan Zulhas mengaku membahas politik dan Pemilu 2024 bersama Jokowi. Namun, mereka enggan mengungkapkan secara detail isi dari pertemuan tersebut.
Meskipun telah menunjukkan kecenderungannya, Jokowi membantah bahwa dirinya tidak netral dalam Pilpres 2024. Menurut Jokowi, pertemuan dengan kubu Prabowo tersebut dilakukan ketika dirinya sedang tidak menjabat sebagai presiden.
“Pertemuan itu dilakukan pada malam hari, saat libur, hanya untuk makan,” kata Jokowi di Depok, Jawa Barat, Senin, 8 Januari 2024.
Presiden Jokowi
Photo:
Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi menyebut bahwa pertemuannya dengan Prabowo, Airlangga, dan Zulhas adalah dalam rangka makan siang, makan malam, dan sarapan. Namun, ia mengakui bahwa ada pembahasan mengenai Pilpres 2024 dalam pertemuan tersebut.
Halaman Selanjutnya
Bahkan, Airlangga dan Zulhas mengaku membahas politik dan Pemilu 2024 bersama Jokowi. Namun, mereka enggan mengungkapkan secara detail isi dari pertemuan tersebut.