Jokowi menekankan kerjasama ASEAN-Australia pada ulang tahun ke-50

Jakarta (ANTARA) – Presiden Joko Widodo menegaskan pentingnya kerjasama antara Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) dan Australia dalam peringatan 50 tahun kerjasama bilateral mereka. Saat menyampaikan pidatonya selama sesi pleno KTT Khusus ASEAN-Australia 2024 di Melbourne, Australia, Rabu (5 Maret), presiden menyatakan bahwa ASEAN dan Australia memiliki tanggung jawab bersama untuk menjaga stabilitas, perdamaian, dan kemakmuran regional. “Sebagai mitra dialog tertua, mitra strategis komprehensif, dan mitra penghubung dengan wilayah Pasifik, ASEAN dan Australia berbagi sebuah wilayah di mana stabilitas, perdamaian, dan kemakmuran menjadi tujuan dan tanggung jawab bersama kita,” ungkap Jokowi seperti yang dilansir oleh pernyataan Sekretariat Presiden. ASEAN diproyeksikan menjadi kekuatan ekonomi global dan ekonomi terbesar keempat pada tahun 2040, katanya. Presiden juga menekankan pentingnya dukungan Australia dalam mengoptimalkan potensi total populasi Asia Tenggara sebanyak 650 juta jiwa, di mana angkatan kerja muda dengan keterampilan literasi tinggi merupakan mayoritas. Oleh karena itu, Jokowi mendorong penguatan integrasi ekonomi melalui Strategi Ekonomi Asia Tenggara-Australia 2040 untuk mendorong lebih banyak investasi di wilayah tersebut. Ia meminta Australia membuka lebih banyak peluang investasi untuk ASEAN, karena kedua belah pihak seharusnya mengoptimalkan kerangka kerjasama mereka, seperti Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru dan Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik. Presiden juga memuji Perdana Menteri Anthony Albanese, yang menghadiri agenda Forum Indo-Pasifik ASEAN (AIPF) di sela-sela KTT ASEAN tahun lalu dan mendorong realisasi komitmen kerjasama Australia senilai US$28,1 miliar. Sementara itu, Jokowi menyoroti pentingnya investasi dan dukungan Australia dalam respons iklim ASEAN dan kerjasama ekonomi digital, termasuk melalui investasi, kemudahan akses ke pembiayaan inovatif, dan transfer teknologi. “Saya juga mendorong mitra bisnis Australia untuk mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik ASEAN seperti yang direalisasikan oleh industri nikel Australia melalui investasi mereka di Morowali, Sulawesi Tengah,” ujar presiden. “Indonesia juga menentang kampanye diskriminatif dan hitam di bawah kedok keberlanjutan lingkungan tanpa bukti ilmiah,” tegasnya. Ia juga memuji dimulainya proses negosiasi Kesepakatan Kerangka Kerja Ekonomi Digital ASEAN tahun lalu dan berharap Australia akan memberikan dukungan dalam peningkatan kemampuan dan pengetahuan serta kemitraan publik dan swasta yang kuat. Menutup pidatonya, Jokowi mengingatkan bahwa ASEAN dan Australia memiliki masa depan yang sama dan seharusnya menjadi penggerak dalam mewujudkan wilayah Indo-Pasifik yang stabil, damai, dan makmur. “ASEAN dan Australia adalah mitra yang hebat untuk saat ini dan masa depan,” ujar presiden. Hak cipta © ANTARA 2024

MEMBACA  Perjalanan lima tahun untuk membuat sebuah permainan petualangan dari tinta dan kertas