Presiden Joko Widodo, atau yang populer dikenal sebagai Jokowi, meresmikan Bendungan Temef di Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada hari Rabu. “Dalam 10 tahun terakhir, pemerintah telah membangun empat bendungan di NTT, salah satunya adalah Bendungan Temef,” katanya. Tiga bendungan lainnya adalah Bendungan Raknamo di Kupang, Bendungan Rotiklot di Belu, dan Bendungan Napunggete di Sikka. Jokowi menjelaskan bahwa Bendungan Temef mencakup area seluas 298 hektar dan memiliki kapasitas air sebesar 45 juta meter kubik. Sebagai bendungan terbesar di NTT, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi petani dengan mendukung budidaya padi, jagung, dan tanaman lainnya. Jokowi mencatat bahwa bendungan ini akan mengairi 4.500 hektar sawah di kabupaten Timor Tengah Selatan dan Timor Tengah Utara. Beliau menekankan bahwa Bendungan Temef dapat membantu mencegah banjir di kabupaten Timor Tengah Selatan dan Malaka, yang sering kali mengalami bencana alam. Jokowi juga menyebutkan bahwa bendungan ini, yang saat ini berada dalam fase penimbunan, dibangun dengan anggaran Rp2,7 triliun (sekitar US$177,8 juta). Beliau berharap bahwa bendungan ini akan memberikan manfaat bagi seluruh penduduk di kabupaten Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, dan Malaka di Pulau Timor. Jokowi sedang melakukan kunjungan kerja ke NTT, yang dimulai pada hari Selasa. Pada hari pertama, beliau meresmikan 27 ruas jalan di Kota Kupang. Setelah meresmikan Bendungan Temef, beliau dijadwalkan untuk mengunjungi pos perbatasan Napan di Timor Tengah Utara. Beliau juga akan mengunjungi kabupaten Alor dan Sumba Barat di Pulau Sumba. Terkait berita: Indonesia bertujuan untuk menyelesaikan 61 bendungan tahun ini, kata Jokowi Berita terkait: Bendungan Leuwikeris termahal dalam satu dekade kepresidenan: Jokowi Translator: Kornelis Kaha, Raka Adji Editor: Anton Santoso Copyright © ANTARA 2024