Minggu, 31 Maret 2024 – 23:20 WIB
Bogor – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengakui bahwa proses disposal atau pembuangan amunisi yang sudah kedaluwarsa memerlukan waktu yang cukup panjang.
Oleh karena itu, Maruli menyatakan bahwa pihaknya akan mengevaluasi kembali proses pembuangan amunisi kedaluwarsa setelah kebakaran terjadi di Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya di Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu (30/3) malam.
“Proses disposal cukup panjang. Kami akan memeriksa apakah jumlah amunisi kedaluwarsa yang harus dikembalikan sebanyak itu. Nanti kami akan melaporkan ke Mabes TNI dan Kemhan. Hal ini juga akan menjadi salah satu yang perlu dievaluasi,” kata Maruli di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada hari Minggu.
Pihak TNI menghimbau warga untuk mengembalikan pecahan proyektil yang terpental hingga ke pemukiman warga akibat ledakan dan kebakaran gudang amunisi milik Kodam Jaya yang terjadi di perbatasan Bogor dan Bekasi pada Sabtu, 30 Maret 2024 sore.
Maruli menjelaskan bahwa sebelum dilakukan pembuangan, amunisi kedaluwarsa tersebut akan mengalami perlakuan khusus.
“Iya ini kan karena kami waktu mau menggunakan sudah disiapkan, dibuka dari kemasannya. Selama perjalanan tidak digunakan. Setelah dicek, tidak laik lagi setelah sekian tahun. Inilah yang akan kami rencanakan disposal. Prosesnya tadi yang akan kami periksa, apakah jumlahnya sekian? Apakah kondisinya sudah harus dibuang? Kami akan melaporkan. Ada proses,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa amunisi kedaluwarsa tersebut akan disimpan dengan baik selama beberapa tahun. “Namun, yang jelas itu dimasukkan ke bungker, lalu diledakkan. Sepertinya standarnya sama untuk semua amunisi kedaluwarsa,” kata Maruli.
Sementara itu, Maruli menyebut bahwa sebanyak 65 ton amunisi kedaluwarsa yang terdampak kebakaran akan diputuskan rencana pembuangannya setelah Idul Fitri mendatang.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto akan mengevaluasi standar operasional prosedur (SOP) penyimpanan amunisi di Gudmurah setelah kebakaran terjadi pada Sabtu (30/3) malam.
“Tentunya dengan kejadian ini kami akan mengevaluasi. Kami akan lebih, apabila amunisi sudah terkumpul, sistem pemeriksaan akan kami percepat, dan akan segera kami disposal,” kata Agus di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada hari Minggu.