Jakarta (ANTARA) – Panitia Penyelenggara Haji Indonesia (PPIH) di Arab Saudi menyarankan calon jamaah dari Indonesia untuk menyesuaikan waktu berangkat dan pulang dari Masjidil Haram agar terhindar dari antrean panjang di halte dan terminal bus Shalawat.
Ketua PPIH Arab Saudi, Muchlis M. Hanafi, menjelaskan dalam pernyataan yang diterima di Jakarta pada Jumat bahwa saat ini jamaah dari berbagai negara, termasuk Indonesia, berkumpul di Makkah untuk menjalani puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
"Kepadatan jamaah sangat tinggi, terutama saat waktu salat. Kami imbau jamaah untuk atur waktu berangkat dari hotel dan pulang dari Masjidil Haram supaya tidak berdesakan di halte bus," kata Muchlis.
Dia menyarankan agar jamaah berangkat lebih awal untuk mendapatkan tempat salat di dalam Masjidil Haram dan menghindari salat di luar terkena panas matahari jika masjid sudah penuh.
Setelah salat, jamaah juga disarankan tidak langsung pulang. Sebaiknya luangkan waktu untuk berzikir atau istirahat sebentar sebelum kembali ke hotel agar tidak terjebak kemacetan saat mengantri bus.
"Sebaiknya tunggu sekitar satu jam setelah salat baru pulang supaya halte tidak terlalu padat dan jamaah bisa naik bus dengan nyaman," ujarnya.
Muchlis juga mengingatkan jamaah untuk memastikan naik bus sesuai rute masing-masing agar tepat kembali ke hotel.
Sementara itu, Kepala Transportasi PPIH Arab Saudi, Mujib Roni, menyatakan seluruh armada Bus Shalawat telah beroperasi melayani calon jamaah Indonesia dari 205 hotel di Makkah ke Masjidil Haram dan sebaliknya.
"Total ada 445 bus yang beroperasi. Layanan ini sudah berjalan penuh seiring meningkatnya jumlah jamaah di Makkah," jelas Mujib.
Berita terkait: Jamaah haji harus waspada terhadap MERS-CoV: Kemenkes
Berita terkait: Kemenkes siagakan tim medis haji 24/7
Penerjemah: Riezko, Azis Kurmala
Editor: Arie Novarina
Hak Cipta © ANTARA 2025