Banyuwangi, Jatim (ANTARA) – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka berjanji akan menindaklanjuti keluhan petani tebu lokal tentang penyelesaian proyek Jalan Lingkar Selatan (JLS) Banyuwangi-Jember di Provinsi Jawa Timur.
Penyelesaian jalan ini diharapkan bisa menurunkan biaya operasional petani tebu di Kabupaten Jember yang mengangkut hasil panennya ke Pabrik Gula Glenmore di Kabupaten Banyuwangi.
“Bapak-Ibu, kami akan segera tindaklanjuti keluhan ini,” kata Wapres Gibran saat berdialog dengan petani pada Senin.
Siswono, seorang petani tebu asal Jember, mengungkapkan bahwa saat ini petani setempat mengangkut hasil panen melalui jalur berbahaya di Gunung Gumitir, yang berisiko tinggi.
“Kami harap pemerintah pusat melanjutkan pembangunan JLS Banyuwangi-Jember, yang hanya tersisa sedikit bagiannya (sekitar 8 km) untuk menghubungkan Jember dan Banyuwangi lewat Kecamatan Glenmore,” ujarnya saat menyampaikan keluhannya kepada Gibran.
Selain mempermudah rute pengiriman tebu dari Jember ke pabrik gula Banyuwangi, JLS juga akan menurunkan biaya transportasi tebu yang sudah dipanen, tambah petani itu.
“Harapan kami, pembangunan JLS Banyuwangi-Jember bisa dilanjutkan dan selesai,” kata Siswono.
Pembangunan jalan lingkar ini diproyeksikan bakal mempercepat aktivitas ekonomi di wilayah selatan Jawa serta membuka peluang ekonomi baru seperti pariwisata dan pertanian.
Wapres Gibran Rakabuming Raka sedang melakukan kunjungan kerja dua hari di Kabupaten Banyuwangi untuk meninjau berbagai program sektor pertanian, membahas inisiatif penguatan ekonomi lokal, dan berdialog dengan petani serta warga setempat.
Wakil Menteri BUMN Aminuddin Ma’ruf dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mendampingi kunjungan tersebut, yang berakhir pada Selasa (24 Juni 2025).
Berita terkait:
- Wapres minta menteri percepat swasembada gula
- Pemerintah RI targetkan swasembada gula dalam tiga tahun
- Menggali kearifan lokal Indonesia dalam mengelola gula aren berkelanjutan
Reporter: Novi Husdinariyanto, Uyu Liman
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025