Bandung (ANTARA) – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyatakan pemerintah provinsi berkomitmen untuk memperkuat upaya konservasi lingkungan lewat kolaborasi lintas sektor, dengan belajar dari bencana alam di Sumatra.
Ia mencatat bahwa karakteristik alam Jawa Barat dan Sumatra yang mirip menjadi peringatan bagi semua pemangku kepentingan untuk lebih serius melindungi lingkungan.
“Hari ini, Pemprov Jabar, Kodam III/Siliwangi, Polda Jabar, pihak perkebunan, dan Perhutani punya komitmen bersama untuk konservasi. Kami belajar dari bencana di Sumatra karena kondisinya sangat mirip dengan Jabar,” kata Mulyadi di Pangalengan, Selasa.
Lebih lanjut ia menjelaskan, banjir yang terjadi di Bandung beberapa pekan terakhir menunjukkan pola yang berbeda dibanding banjir tahun-tahun sebelumnya.
Mulyadi menekankan pentingnya menjaga lereng gunung untuk mencegah banjir dan tanah longsor yang lebih parah di wilayah Bandung Raya.
“Kita tidak ingin hal itu terjadi. Tanda-tanda peringatan sudah ada, dan banjir di Bandung agak berubah. Salah satu penyebabnya adalah lereng yang gundul,” ujarnya.
Pada kesempatan sama, Mulyadi juga mengajak warga yang saat ini bercocok tanam sayur di lereng gunung untuk beralih ke tanaman kayu-kayuan sebagai bagian dari upaya konservasi.
Dia menekankan bahwa pemerintah akan memberikan upah kepada petani agar transisi ini tidak menghilangkan mata pencaharian mereka.
“Warga yang selama ini bekerja sebagai buruh sayur—menggali, mengangkut, dan bertani—akan dipekerjakan untuk menanam pohon atau tanaman keras lainnya,” katanya.
Langkah konservasi itu, tambahnya, diharapkan dapat membantu mencegah banjir sekaligus mendukung pemulihan ekonomi di Jawa Barat.
Berita terkait: West Aceh: Police confirm halt to logging activities since December 1
Berita terkait: Indonesia revokes 22 forest permits covering over 1 million hectares
Penerjemah: Ilham, Azis Kurmala
Editor: Arie Novarina
Hak Cipta © ANTARA 2025