Senin, 8 September 2025 – 01:20 WIB
Jakarta, VIVA – Fenomena langit yang langka akan menghiasi angkasa malam ini, Minggu 7 September 2025 hingga Senin dini hari 8 September 2025, mulai pukul 23.27 WIB hingga 02.56 WIB dini hari nanti.
Baca Juga :
Siap-siap Lihat Langsung Gerhana Bulan Total Malam Ini, Cek Jadwalnya
Masyarakat Indonesia punya kesempatan untuk melihat gerhana bulan total atau yang terkenal disebut blood moon karena cahaya bulan akan terlihat merah seperti darah.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memastikan bahwa gerhana bulan total kali ini bisa dilihat di semua wilayah Indonesia dengan mata telanjang, tanpa perlu pakai teleskop. Bahkan, beberapa handphone juga bisa merekam momen langka ini dengan jelas.
Baca Juga :
Kemenag Pastikan Proses Peralihan Aset ke Kementerian Haji Berjalan Lancar
Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika dari Pusat Riset Antariksa BRIN, Thomas Djamaluddin, menjelaskan bahwa gerhana bulan total terjadi ketika seluruh bulan purnama masuk ke dalam bayangan bumi.
“Saat seluruh purnama masuk dalam bayangan bumi, itulah yang disebut gerhana bulan total. Lalu bayangan bumi mulai keluar dari purnama, kembali ke fase gerhana sebagian yang menandai proses akhir gerhana,” jelas Thomas, Minggu 7 September 2025 seperti dikutip dari Antara.
Baca Juga :
KPK Sita USD 1,6 Juta hingga Aset Tanah di Kasus Korupsi Kuota Haji 2024
Ia menambahkan, saat gerhana bulan total, purnama tidak akan gelap sepenuhnya. Warna merah darah muncul karena cahaya matahari yang dibiaskan oleh atmosfer bumi sampai ke permukaan bulan.
“Itulah sebabnya gerhana bulan total sering disebut blood moon (bulan merah darah),” ujarnya.
BRIN merilis jadwal lengkap gerhana bulan total malam ini:
23.27 WIB – Awal gerhana sebagian
00.31 WIB – Awal gerhana total
01.53 WIB – Akhir gerhana total
02.56 WIB – Akhir gerhana sebagian
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga mengungkapkan bahwa puncak gerhana untuk wilayah WITA akan terjadi sekitar pukul 02.11 WITA, atau setara dengan 01.11 WIB dan 03.11 WIT.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Selatan, H Ali Yafid, mengingatkan agar momen gerhana bulan tidak hanya dinikmati dari keindahannya, tetapi juga dijadikan waktu untuk memperbanyak ibadah.
“Fenomena ini bukan cuma indah diliat, tapi juga jadi momen untuk memperbanyak ibadah,” kata H Ali di Makassar, Minggu 7 September 2025.
Menurutnya, ada lima amalan sunnah yang bisa dilakukan saat gerhana bulan. Pertama, melaksanakan salat gerhana (khusuf). Kedua, bersedekah. Tiga amalan lainnya adalah memperbanyak istighfar, doa, serta amal saleh.
Ali menambahkan, imbauan ini merupakan arahan dari Menteri Agama RI KH Nasaruddin Umar yang kemudian disampaikan ke seluruh Kakanwil Kemenag di daerah.
Fenomena langit ini juga disambut antusias oleh masyarakat. Salah seorang warga Makassar mengaku tidak ingin melewatkan kesempatan langka untuk menyaksikan gerhana bulan.
“Biasanya kalau di bawah pukul 10 malam semua orang ramai-ramai nunggu di teras rumah untuk lihat langsung proses gerhananya. Setelah itu, baru melakukan salat gerhana,” katanya.
Tapi, kalau waktunya lewat tengah malam, sebagian warga memilih menunggu waktu salat malam sambil melaksanakan salat khusuf.
Meski begitu, bagi umat beragama, fenomena ini juga jadi pengingat akan kebesaran Tuhan. Seperti disampaikan Kemenag, gerhana bukan cuma tontonan alam, tapi juga kesempatan untuk memperbanyak amal kebaikan.
Gerhana bulan total berikutnya baru akan terjadi pada tanggal 3 Maret 2026, tapi masyarakat Indonesia cuma bisa lihat bagian akhirnya karena bulan purnama sudah terbit saat gerhana sedang berlangsung.
Halaman Selanjutnya
BRIN merilis jadwal lengkap gerhana bulan total malam ini: