Jaminan Pengawasan Berlapis Pemerintah atas PT Gag Nikel di Raja Ampat

Jakarta (ANTARA) – Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq memastikan pengawasan yang lebih ketat terhadap kinerja pengelolan lingkungan PT Gag Nikel seiring perusahaan itu melanjutkan operasi di Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Dia menyatakan bahwa audit lingkungan telah dilakukan terhadap PT Gag Nikel, yang menerima peringkat hijau dalam Program Penilaian Kinerja Perusahaan (PROPER).

“Sesuai arahan dari Presiden Prabowo Subianto, pengawasan perusahaan harus berlapis. Seperti yang telah kami laksanakan, kami akan rutin meninkatkan frekuensi kunjungan ke Gag,” ujarnya pada Kamis.

Nurofiq menjelaskan, seiring permintaan presiden untuk meningkatkan pengawasan aktivitas pertambangan di pulau kecil itu, kementeriannya menyiapkan audit lingkungan sebagai bagian dari persetujuan lingkungan perusahaan.

“Kami telah menambahkan lebih banyak lapisan pemantauan, dengan komponen dan variabel pengawasan tambahan. Akan ada juga kunjungan yang lebih sering,” imbuhnya.

Pemerintah sebelumnya menerima keluhan masyarakat mengenai aktivitas pertambangan di Raja Ampat, sebuah pusat keanekaragaman hayati dengan ekosistem yang sangat rentan terhadap risiko polusi.

Sebagai respons, pemerintah mencabut empat izin usaha pertambangan (IUP) di kabupaten tersebut, karena beberapa operasi berada di dalam kawasan lindung.

Keempat IUP yang dicabut itu milik PT Anugerah Surya Pratama, PT Nurham, PT Melia Raymond Perkasa, dan PT Kawai Sejahtera.

Sementara itu, PT Gag Nikel, anak perusahaan PT Antam Tbk, menghentikan sementara operasi untuk tinjauan dan audit lingkungan sebelum melanjutkan aktivitas pada Rabu, 3 September.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Antam Tbk Achmad Ardianto menekankan bahwa perusahaan tidak akan melakukan operasi apa pun yang melanggar praktik pertambangan yang baik.

“Bahkan, saya harap kami dapat terus menerapkan praktik pertambangan yang baik untuk memberikan kontribusi yang lebih kuat kepada negara,” catatnya.

MEMBACA  Saat DOGE Menyerang Jaminan Sosial, Laporan Baru Menunjukkan Elon adalah Salah Satu Penerima Manfaat Terbesar Pemerintah

Dia juga mengonfirmasi bahwa anak perusahaan Antam memiliki rencana kerja dan anggaran (RKAB) untuk produksi nikel sebanyak tiga juta metrik ton basah, dengan target produksi sesuai rencana.

Berita terkait: Tambang Pulau Gag: Tidak ada masalah lingkungan yang ditemukan dalam tinjauan awal

Berita terkait: Pertambangan nikel di Raja Ampat memicu debat sengit

Penerjemah: Prisca Triferna, Resinta Sulistiyandari
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025