Senin, 6 Oktober 2025 – 18:06 WIB
Jakarta, VIVA – Wilayah Asia Pasifik adalah tempat tinggal bagi lebih dari 58 persen pengguna internet di dunia. Banyak dari mereka bergantung pada infrastruktur global yang kuat untuk koneksi online dan akses ke teknologi inovatif seperti kecerdasan buatan (AI).
Baca Juga :
Lansia Meninggal Dunia Gara-gara Meta
Meta membayangkan masa depan di mana setiap orang punya akses ke AI, kecerdasan super pribadi, dan teknologi baru lainnya untuk meningkatkan kualitas hidup dan terhubung dengan sesama.
Oleh karena itu, pemilik Facebook, Instagram, dan WhatsApp itu terus membangun infrastruktur jaringan kelas dunia dengan kapasitas dan ketahanan yang memadai untuk memberikan pengalaman online yang kaya bagi orang-orang di seluruh dunia.
Baca Juga :
WhatsApp Bisnis Tambah Gila! Sekarang Bisa Telepon dan Video Call Langsung ke Pelanggan
“Awal tahun ini, contohnya, kami mengumumkan Waterworth, proyek kabel bawah laut kami yang paling ambisius. Ini akan menjangkau lima benua, termasuk Asia, pada akhir dekade ini,” begitu penjelasan resmi Meta, Senin, 6 Oktober 2025.
Baru-baru ini, Meta juga membagikan kabar terbaru tentang empat investasi kabel bawah laut lainnya di Asia Pasifik yang punya koneksi lanjutan ke seluruh dunia.
Baca Juga :
Mark Zuckerberg Lagi Ugal-ugalan
Setelah selesai, kabel-kabel ini akan membantu menghadirkan produk, layanan, AI, dan tingkat konektivitas baru dari Meta kepada miliaran orang di kawasan ini.
“Candle akan menjadi kabel bawah laut berkapasitas terbesar di Asia Pasifik. Ini akan meningkatkan konektivitas ke Jepang, Taiwan, Filipina, Indonesia, Malaysia, dan Singapura pada tahun 2028. Dengan panjang 8.000 kilometer (km), Candle akan menghubungkan lebih dari 580 juta orang dengan kapasitas 570 terabit per detik (Tbps),” jelas Meta.
Bekerjasama dengan perusahaan telekomunikasi terkemuka di wilayah ini, Candle akan memakai teknologi kabel 24 pasang serat yang baru dikembangkan untuk memberikan lebar pita yang mirip dengan kabel berkapasitas terbesar Meta saat ini, Anjana.
Pada 2021, Meta dan para mitranya berkomitmen untuk menaikkan kapasitas transpasifik sebesar 70 persen melalui dua kabel bawah laut, Bifrost dan Echo.
Bifrost sekarang menghubungkan Singapura, Indonesia, Filipina, dan Amerika Serikat (AS), dengan rencana mencapai Meksiko pada 2026.
Bifrost akan mengambil jalur yang berbeda dari kabel transpasifik sebelumnya untuk menambah lebih dari 260 Tbps redundansi ke rute digital yang populer ini.
Halaman Selanjutnya
Sedangkan, Echo sekarang mengalirkan kapasitas 260 Tbps antara Guam dan California, dengan opsi konektivitas lebih lanjut ke Asia di masa datang.