Jakarta (ANTARA) – Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo pada Jumat (16/8) menyebut rencana pembangunan Tol Bogor–Serpong via Parung sebagai proyek infrastruktur strategis untuk mendongkrak pertumbuhan di kawasan Jabodetabek.
“Tol ini merupakan penghubung vital yang menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan di wilayah Jabodetabek dan mendukung perekonomian masyarakat,” kata Hanggodo dalam penandatanganan dokumen pengembangan, Jumat.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Wilan Oktavian yang juga hadir dalam kesempatan tersebut menegaskan bahwa Tol Bogor–Serpong via Parung telah menjalani persiapan yang matang. Pembangunannya direncanakan dimulai pada Oktober 2026 dan ditargetkan selesai pada Agustus 2028.
“Panjang tol ini akan mencapai 32,03 kilometer, dengan 27,83 km di Jawa Barat dan 4,2 km di Banten,” ujar Oktavian.
Dia menjelaskan bahwa proyek ini akan dilaksanakan dalam empat tahap, dengan nilai investasi maksimal Rp12,351 triliun, yang mencakup akuisisi lahan, konstruksi, dan operasional.
“Insya Allah, pembangunannya tidak akan menggunakan anggaran negara,” tambahnya.
Oktavian juga menegaskan bahwa tol ini akan menjadi bagian dari jaringan Jakarta Outer Ring Road 3 (JORR3), yang terhubung dengan Tol Depok–Antasari dan Tol South Sentul–West Karawang.
Berita terkait: Indonesia to revitalize 154 transmigration areas for industry
Berita terkait: Indonesia boosts capture fisheries development in eastern regions
Penerjemah: Aji Cakti, Mecca Yumna
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025