Di Jakarta, organisasi Rekan Indonesia DKI Jakarta menyatakan bahwa Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) belum menunjukkan komitmen yang cukup untuk menangani masalah kesehatan. Mereka bilang, beban penyakit di wilayah itu tinggi, tetapi respon dari pemerintah terasa lambat, kurang akomodatif, dan ada sedikit koordinasi dengan para relawan yang bekerja langsung di lapangan.
Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan sendiri mencatat ada 13.250 kasus Tuberkulosis (TBC) selama tahun 2024. Kemudian, dari Januari sampai Mei 2025, data sementara menunjukkan penambahan 4.423 kasus baru. Hal ini membuat Jaksel menjadi salah satu daerah dengan sumbangan kasus TBC tertinggi di Jakarta.
Ketua Rekan Indonesia DKI Jakarta, Martha Tiana Hermawan (Tian), berpendapat bahwa lambatnya langkah kolaboratif pemerintah kota turut menyebabkan penanganan TBC jadi stagnan atau tidak berkembang.
“Angka TBC di Jaksel memang sangat tinggi. Namun, pemerintah kota tidak kelihatan berusaha dengan serius untuk mengajak relawan memperkuat deteksi dini dan juga pendampingan pasien. Padahal, kami sudah sering menyampaikan data dari lapangan dan juga kebutuhan yang sangat mendesak,” kata Tian pada Selasa (25/11/2025).