Jakarta (ANTARA) – Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno menyatakan perayaan Tahun Baru dari 2025 ke 2026 di Jakarta akan dilakukan dengan cara yang sederhana dan tanpa kembang api, antara lain dikarenakan cuaca yang tidak mendukun g.
“Gubernur sudah menyampaikan tidak akan ada kembang api di Tahun Baru ini, agar tidak ada kesan kita berfoya-foya,” ujarnya di Jakarta, Senin.
Menurutnya, Jakarta tidak bisa menghindari perayaan Tahun Baru. “Bisa dilakukan, tapi dengan skala yang sederhana saja,” tambahnya.
Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Jakarta dan sekitarnya diprediksi mengalami curah hujan 50-150 milimeter pada dasarian kedua dan ketiga Desember 2025.
Sementara, puncak curah hujan diperkirakan terjadi pada dasarian pertama Januari 2026, dengan sebagian besar wilayah Jakarta berpotensi mendapat hujan 150–200 milimeter.
Bogor Selatan sebagai wilayah hulu diprakirakan mengalami curah hujan tertinggi, yakni 200–300 milimeter pada sepuluh hari pertama Januari 2026. Hal ini dapat meningkatkan risiko banjir kiriman dari hulu ke wilayah hilir, termasuk Jakarta.
Karno menekankan pentingnya memperkuat sistem peringatan dini untuk mengantisipasi potensi bencana, mulai dari banjir akibat hujan lebat dan banjir kiriman, hingga banjir rob di wilayah pesisir utara Jakarta.
“Untuk operasi modifikasi cuaca guna mengantisipasi curah hujan tinggi, sesuai arahan gubernur, langkah ini tidak hanya dilakukan di Jakarta tetapi harus dikoordinasikan dengan daerah penyangga di sekitar Ibu Kota,” jelasnya.
Dalam kesiapan penanggulangan banjir, Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jakarta melaporkan telah menyiagakan 612 pompa permanen dan 590 pompa mobil di daerah rawan banjir di seluruh Ibu Kota.
Berita terkait: Jakarta police deploy 5,044 personnel for Christmas, New Year security
Berita terkait: Indonesia ensures stable cattle prices ahead of Christmas and New Year
Berita terkait: Police conduct security inspections across Jakarta ahead of Christmas
Penerjemah: Lia, Kenzu
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025