Jakarta Perluas Skrining Kesehatan Gratis untuk Anak Putus Sekolah

Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Jakarta memperluas program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (CKG) yang awalnya dilaksanakan di sekolah-sekolah untuk mencakup anak-anak yang tidak terdaftar di pendidikan formal.

"Selain siswa, CKG di sekolah juga menargetkan anak usia 7–17 tahun yang tidak bersekolah atau mengakses pendidikan formal," kata Kepala Dinas Kesehatan Jakarta, Ani Ruspitawati, pada Minggu.

Di ibu kota, program ini bertujuan menjangkau hampir 2 juta orang, termasuk siswa kelas 1 hingga 12 serta anak-anak putus sekolah.

Inisiatif ini pertama kali diluncurkan pada Juli di sekolah-sekolah gratis lewat program Sekolah Rakyat, sebelum diperluas pada 4 Agustus ke sekolah di bawah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

Paket pemeriksaan mencakup status gizi, kesehatan reproduksi, kesehatan mental, kesehatan gigi, tekanan darah, dan diabetes, serta tes lainnya.

"Harapannya, lewat pemeriksaan kesehatan, masalah kesehatan siswa bisa terdeteksi sejak dini dan penanganan bisa dimulai segera," ujar Ruspitawati.

Pemerintah meluncurkan program CKG pada 10 Februari untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan mengurangi beban penyakit yang bisa dicegah.

Di tingkat nasional, program berbasis sekolah ini menargetkan 53 juta siswa kelas 1 hingga 12 di berbagai institusi, termasuk pesantren.

Pelaksanaan nasional dimulai 4 Agustus, dengan tujuan menjangkau semua anak di Indonesia tanpa kecuali. Dengan target 280 juta penduduk, ini diharapkan menjadi salah satu program pemeriksaan kesehatan terbesar di dunia.

Berita terkait: Gaya hidup tidak sehat tingkatkan risiko diabetes warga Jakarta: pejabat
Berita terkait: Jakarta gandeng sekolah dan puskesmas untuk pemeriksaan kesehatan siswa

Penerjemah: Lia Wanadriani, Raka Adji
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025

MEMBACA  Petunjuk Koneksi NYT Hari Ini, Jawaban untuk 27 Desember, #565