Jakarta Memerlukan Rencana Jangka Panjang untuk Menjadi Kota Bisnis Global

Jakarta (ANTARA) – Ibukota Indonesia, Jakarta, memerlukan rencana jangka panjang yang mungkin membutuhkan waktu 20 tahun untuk diimplementasikan agar dapat menjadi metropolis bisnis kelas dunia, demikian disampaikan oleh Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia.

“Memang, rencana jangka panjang sangat diperlukan. Sulit untuk membayangkan (Jakarta menjadi kota global) dalam lima hingga 10 tahun. Visi ini bersifat jangka panjang. Dibutuhkan 15 hingga 20 tahun, minimal,” demikian dikatakan oleh ekonom CORE, Yusuf Rendy Manilet, di sini pada hari Senin.

Ia menilai bahwa Jakarta masih memiliki berbagai pekerjaan yang harus ditangani dalam perjalanannya untuk menjadi kota bisnis yang dapat bersaing dengan New York di Amerika Serikat dan Melbourne di Australia.

Ekonom tersebut menekankan pentingnya Jakarta meningkatkan kualitas sistem transportasi publiknya, memastikan sarana transportasi massalnya dapat menampung penduduk yang tinggal di daerah pinggiran kota.

Jakarta juga perlu mencari strategi untuk menghindari risiko tenggelam akibat perubahan iklim sambil menyediakan tempat tinggal untuk mengatasi fenomena backlog perumahan, tambahnya.

Berkaitan dengan berita: Jakarta memiliki modal untuk menjadi kota bisnis yang bersaing dengan New York

Agar kota dapat mengatasi tantangan tersebut, katanya, pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta perlu menyiapkan anggaran yang dapat mendukung langkah-langkah jangka panjang.

Manilet kemudian menekankan pentingnya kemauan politik dari pemerintah untuk memastikan implementasi rencana jangka panjang yang tepat.

“Perlu dicatat bahwa visi para pemimpin Jakarta pasti akan memainkan peran penting. Para pemimpinnya bisa mengarahkan pengembangan sistem transportasi untuk mendukung Jakarta menjadi kota bisnis global,” katanya.

Ia menegaskan bahwa gubernur-gubernur Jakarta selanjutnya diharapkan dapat menjaga pertumbuhan ekonomi kota untuk menarik lebih banyak investasi.

MEMBACA  Kita membutuhkan pikiran yang berani untuk menantang AI, bukan penulis prompt yang malas, kata CIO bank

Ekonom tersebut yakin bahwa Jakarta akan terus menarik modal dari investor dalam dan luar negeri bahkan setelah melepaskan statusnya sebagai ibu kota.

Berkaitan dengan berita: Memvisualisasikan pengaruh ekonomi Jakarta setelah relokasi ibu kota

Penerjemah: Mentari D, Tegar Nurfitra
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Hak cipta © ANTARA 2024