Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Kuala Lumpur, Malaysia, telah meresmikan kerja sama kota kembar sebagai wadah nyata untuk mengatasi tantangan bersama dan membangun kota yang tangguh, layak huni, serta berkelanjutan bagi genarasi mendatang.
“Kita menghadapi tantangan serupa, mulai dari kemacetan lalu lintas hingga permintaan layanan publik yang meningkat, juga ancaman perubahan iklim. Tapi, kita juga punya peluang besar untuk saling belajar dan dukung,” kata Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, dalam pernyataan resmi di Jakarta, Senin.
Penandatanganan Letter of Intent (LOI) dilakukan oleh Gubernur Pramono dan Walikota Kuala Lumpur, Dato’ Seri Maimunah, di Kuala Lumpur, Malaysia.
Kerja sama kota kembar adalah perjanjian resmi antara dua kota di berbeda negara, bertujuan mempererat persahabatan, pertukaran budaya, pendidikan, hubungan ekonomi, dan kolaborasi teknis.
Berita terkait: Ruang terbuka hijau tingkatkan kualitas hidup di Jakarta
Ini jadi kerja sama jangka panjang ketiga yang ditandatangani Pramono dalam enam bulan terakhir, setelah sebelumnya dengan Chungcheongnam-do (Korea Selatan) dan Heidelberg (Jerman).
Menurut Pramono, kerja sama Jakarta-Kuala Lumpur akan memperkuat kolaborasi di sektor strategis, seperti kesehatan masyarakat, pencegahan banjir, pengembangan bangunan hijau, transportasi berkelanjutan, pengelolaan sampah, serta pertukaran budaya dan pariwisata.
Ia tekankan bahwa kerja sama ini bukan sekadar simbolis, tapi kerangka nyata untuk atasi tantangan bersama dan ciptakan kota yang tangguh dan berkelanjutan.
Sementara itu, Walikota Kuala Lumpur, Dato’ Seri Maimunah, apresiasi kunjungan Pramono.
“Kemitraan Kuala Lumpur dan Jakarta semakin kuat dan akan bawa manfaat nyata bagi kedua kota,” ujarnya.
Berita terkait: Forest City Malaysia: Zona keuangan khusus picu era baru ekonomi regional
Penerjemah: Primayanti
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025