Isu Geopolitik Jadi Tantangan Terbesar ASEAN, Kata Ahli

Jakarta (ANTARA) – Tantangan terbesar ASEAN adalah menangani masalah geopolitik seperti sengketa Laut China Selatan dan krisis di Myanmar, menurut ahli urusan regional.

Joanne Lin Weiling, koordinator Pusat Studi ASEAN di ISEAS-Yusof Ishak Institute di Singapura, menyatakan hal ini berdasarkan temuan survei State of Southeast Asia 2025. Survei itu menunjukkan ketegangan di Laut China Selatan sebagai perhatian geopolitik utama di kawasan.

"Secara kelembagaan, ASEAN kuat dan berjalan baik sejauh ini. Tapi, secara geopolitik, ada banyak halangan," kata Lin dalam seminar bertajuk "Navigating a Fragmented Multipolar World: Can ASEAN Continue to Deliver a Balancing Act?" yang diadakan Habibie Center pada Rabu.

Dia mencatat beberapa masalah strategis masih menguji persatuan dan koherensi internal ASEAN.

Salah satu titik panas adalah Laut China Selatan, di mana negara-negara ASEAN punya pandangan berbeda. Filipina bersikap lebih tegas, sementara negara lain lebih hati-hati.

"Ada juga perbedaan pandangan soal krisis Myanmar, di mana negara anggota ASEAN punya cara berbeda dalam berinteraksi dengan pihak terkait—beberapa lebih memilih berdialog dengan pemerintahan militer," tambahnya.

Konflik eksternal juga menguji persatuan ASEAN. Misalnya, konflik Israel-Hamas menyulitkan blok ini mencapai kesepakatan, bahkan dalam menyusun pernyataan bersama.

Ketika ditanya bagaimana ASEAN bisa memperkuat ketahanannya, Lin menyebut responden survei menekankan pentingnya meningkatkan perdagangan dan investasi intra-kawasan.

Survei juga menunjukkan preferensi kuat untuk solusi yang dipimpin ASEAN, dengan responden lebih percaya pada mekanisme regional dibanding alternatif dari luar.

Di tengah proteksionisme dan nasionalisme global yang meningkat, survei juga mendukung percepatan integrasi regional dan kerja sama dengan mitra sevisi di luar ASEAN.

Berita terkait: FM Sugiono calls for peaceful resolution on Myanmar crisis
Berita terkait: ASEAN centrality key to facing global situation: Indonesia

MEMBACA  Bantuan PBB untuk Gaza Ditolak Karena Gunting, Kata Seorang Pejabat

Reporter: Katriana
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025