loading…
Sistem pertahanan udara dan rudal gerak Iran, Dey-9. Foto/X/@IranDefense
TEHERAN – Rencana Israel membalas Teheran setelah serangan rudal Iran pada 1 Oktober dilaporkan telah mengalami serangkaian revisi, dengan rencana awal menyerang fasilitas minyak atau nuklir Iran dilaporkan ditukar dengan target militer.
Pekan lalu, Amerika Serikat (AS) meluncurkan penyelidikan setelah penilaian rahasia tentang rencana perang Israel bocor secara online.
Iran memiliki sarana, baik militer maupun diplomatik, untuk melindungi infrastruktur pentingnya, termasuk program energi nuklirnya yang damai, menurut Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi.
“Menyerang situs nuklir adalah kejahatan internasional yang besar; bahkan mengancam situs nuklir adalah kejahatan… Untuk mempertahankan diri dan situs nuklir kami, kami memiliki alat dan metode kami sendiri, dan kami mengandalkannya,” tegas Araghchi pada Selasa (22/10/2024) dalam konferensi pers di Kota Kuwait di tengah lawatan diplomatiknya yang luas di kawasan tersebut.
“Israel tidak pernah berhenti melakukan segala bentuk kejahatan hingga saat ini. Sayangnya, kekejaman seperti itu terus berlanjut dengan dukungan Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa,” ujar Araghchi.
Dia memperingatkan, “Jika infrastruktur penting kita diserang, musuh Zionis tahu apa yang dapat kita lakukan sebagai tanggapan.”
Menteri luar negeri menambahkan, “Teman-teman Iran di kawasan telah memberi kita jaminan bahwa mereka tidak akan membiarkan tanah maupun wilayah udara mereka digunakan untuk melancarkan serangan terhadap Iran, dan telah menyatakan penentangan mereka terhadap serangan apa pun terhadap Iran dan fasilitas nuklirnya.”
“Kami memantau dengan saksama pergerakan pangkalan-pangkalan Amerika di kawasan itu dan mengetahui semua pergerakan dan penerbangan mereka. Jika Israel menyerang Iran dalam bentuk apa pun, Iran akan menanggapi dengan format yang sama,” tegas Araghchi.
Diplomat tertinggi Iran itu tidak menjelaskan lebih lanjut tentang cara-cara yang dimiliki Republik Islam untuk melawan agresi.
Namun, Iran telah menunjukkan dalam kondisi medan perang dunia nyata bahwa mereka memiliki kemampuan defensif dan ofensif untuk menanggapi ancaman, termasuk rudal balistik dan jelajah yang dapat mencapai target ribuan kilometer jauhnya, dan pertahanan udara serta rudal canggih buatan dalam negeri yang dapat mendeteksi dan menargetkan ancaman udara musuh.