Manokwari, W Papua (ANTARA) – Satgas Operasi Damai Cartenz telah melancarkan pencarian terhadap seorang separatis Papua yang menembak mati pemilik kios di Desa Wandoga, Kecamatan Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, pada Jumat.
Kejadian ini terjadi sekitar pukul 13.40 waktu setempat saat pemilik kios, yang teridentifikasi sebagai Joni Hendra, sedang melayani pelanggan, kata kepala operasi satgas, Brigadir Jenderal Faizal Ramadhani.
Hendra, yang menderita luka tembak serius, langsung dilarikan ke Puskesmas Bilorai, tetapi dinyatakan meninggal saat tiba, jelasnya.
Penembaknya telah diidentifikasi sebagai Yonial Kobogau, tambahnya.
Ramadhani menyatakan bahwa Kobogau diduga anggota kelompok separatis Papua pimpinan Apen Kobogau yang aktif di Intan Jaya.
“Pencarian masih berlangsung untuk tersangka yang kabur ke daerah perbukitan setelah menembak korban. Kami terus memburu dan menindak mereka yang mengganggu hukum dan ketertiban umum,” ujarnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, kelompok bersenjata Papua sering menggunakan taktik hit-and-run terhadap aparat keamanan Indonesia dan melakukan aksi teror terhadap warga sipil di kabupaten Intan Jaya, Nduga, Puncak, dan Maybrat untuk menebar ketakutan.
Target aksi teror ini termasuk pekerja konstruksi, sopir ojek, guru, murid, pedagang kaki lima, hingga pesawat sipil.
Misalnya, pada 2 Desember 2018, sekelompok separatis Papua membunuh 31 pekerja PT Istaka Karya yang terlibat proyek Trans Papua di Kali Yigi dan Kali Aurak, Kecamatan Yigi, Kabupaten Nduga.
Pagi tanggal 2 September 2021, beberapa anggota kelompok bersenjata di Maybrat menyergap prajurit yang tidur di pos militer Kisor, Desa Kisor, Kecamatan Aifat Selatan.
Tanggal 2 Maret 2022, beberapa anggota kelompok bersenjata di Kecamatan Beoga, Kabupaten Puncak, membunuh delapan pekerja Palaparing Timur Telematika (PTT) yang sedang memperbaiki menara BTS milik Telkomsel.
Pada 7 Februari 2023, pilot Selandia Baru Phillip Mark Mehrtens disandera oleh kelompok bersenjata pimpinan Egianus Kogoya.
*Penerjemah: Ali NI, Rahmad Nasution
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak Cipta © ANTARA 2025*