Rabu, 25 Juni 2025 – 07:15 WIB
VIVA – Rumah produksi Screenplay akhirnya buka suara tentang insiden penamparan yang melibatin aktor Dimas Anggara terhadap rekannya, Kiesha Alvaro. Kejadian ini terjadi saat mereka sedang syuting serial Jalinan Terlarang, produksi terbaru Screenplay.
Baca Juga:
Terpopuler: Geger Kiesha Alvaro Ditampar Dimas Anggara Hingga Jari Putri Eko Patrio Bengkak
Dalam postingan resmi di Instagram Screenplay pada Rabu, 25 Juni 2025, mereka mengonfirmasi bahwa Dimas dan Kiesha sudah bertemu dalam mediasi di kantor Screenplay. Mediasi ini dikatakan berjalan lancar dan menghasilkan kesepakatan damai.
“Terkait berita antara Dimas dan Kiesha, keduanya sudah bertemu,” tulis pernyataan resminya.
Baca Juga:
Dimas Anggara Akui Tampar Kiesha Alvaro di Lokasi Syuting
Screenplay menegaskan kalau pertemuan itu berakhir dengan saling memaafkan. Kedua aktor setuju utk menyelesaikan masalah ini dengan baik dan tetap profesional saat syuting selanjutnya.
“Dimas dan Kiesha sepakat berdamai dan saling memaafkan,” tambah Screenplay.
Baca Juga:
Tampar Kiesha Alvaro, Dimas Anggara Klaim Dapat Maaf dari Pasha Ungu dan Okie Agustina
Screenplay juga membagikan video permintaan maaf Dimas ke Kiesha. Di video itu, Dimas terlihat menyesali tindakannya.
“Saya sungguh menyesal dan minta maaf pada Kiesha dan keluarganya atas apa yang terjadi,” kata Dimas.
Sebagai tanda perdamaian, Dimas dan Kiesha berjabat tangan dan berpelukan, menandai akhir konflik mereka.
Sebelumnya, insiden ini sempat jadi sorotan publik setelah orang tua Kiesha, Pasha Ungu dan Okie Agustina, mengungkapkan kekecewaan di media sosial. Mereka protes atas perlakuan kasar pada anak mereka dan minta klarifikasi dari Screenplay.
Pasha Ungu menuntut tanggung jawab Screenplay krn menurutnya, produksi harus jamin keamanan dan profesionalitas saat syuting.
Insiden ini dilaporkan terjadi pada Senin, 23 Juni 2025, di Ancol, Jakarta Utara, saat proses syuting berlangsung.
Halaman Selanjutnya
Sebagai simbol perdamaian, Dimas dan Kiesha terlihat berjabat tangan dan saling merangkul, menandai berakhirnya konflik di antara mereka.