Minggu, 13 Juli 2025 – 13:40 WIB
Osaka, VIVA – Pemerintah Indonesia membuka kemungkinan untuk melonggarkan aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bagi kendaraan hybrid. Ini adalah salah satu usulan dari Toyota Motor Corporation dalam pertemuan di Osaka, Jepang.
Baca Juga:
Bandara Kertajati Siapkan Insentif untuk Warga Jabar yang Ingin Berangkat Umroh
Beberapa model hybrid seperti Kijang Innova Zenix dan Yaris Cross sudah mencapai TKDN di atas 40 persen. Namun, Toyota ingin ada fleksibilitas agar adopsi teknologi elektrifikasi bisa lebih cepat.
“Kami akan pelajari permintaan itu, karena prinsipnya kami ingin industri otomotif nasional kuat tapi juga bersaing di level global,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, dikutip VIVA Otomotif dari keterangan resmi, Minggu 13 Juli 2025.
Baca Juga:
Pemerintah Diminta Siapkan Insentif Sektor Usaha yang Terdampak Tarif Trump 32 Persen
Menurut Menperin, pemerintah terbuka untuk diskusi lebih lanjut secara selektif. Regulasi TKDN yang lebih fleksibel bisa menarik investasi lebih besar di sektor mobil listrik. Pemerintah ingin transisi ke kendaraan ramah lingkungan berjalan lancar.
“Kami siap bahas relaksasi TKDN dengan tetap menjaga arah kebijakan industri dalam negeri,” ujarnya. Kerjasama erat antara regulator dan industri disebut kunci penting.
Baca Juga:
Toyota Penguasa Mobil Hybrid di Indonesia, Kijang Innova Zenix Paling Diburu
Selain elektrifikasi, Menperin juga minta produsen seperti Toyota, Suzuki, dan Daihatsu untuk tidak menaikkan harga. Pemerintah ingin pasar tetap stabil.
“Saya minta tidak ada kenaikan harga mobil dan PHK di Indonesia,” tegasnya. Ini untuk jaga daya beli masyarakat di tengah ketidakpastian global.
Industri otomotif nasional saat ini punya 32 pabrikan dengan investasi Rp143,91 triliun. Kapasitas produksinya mencapai 2,35 juta unit per tahun.
Menperin menegaskan, keberlanjutan industri harus jadi prioritas seiring perubahan tren teknologi. “Kami ingin industri otomotif tidak hanya bertahan, tapi jadi pemimpin di kawasan,” ucapnya.
Pemerintah Siapkan Insentif Khusus untuk Kendaraan Niaga
Penurunan tajam penjualan kendaraan niaga ringan menjadi perhatian utama pemerintah.
VIVA.co.id
13 Juli 2025