Industri game Indonesia semakin berkembang

Diberikan industri game yang berkembang pesat di Indonesia dan munculnya beberapa pengembang game lokal yang menawarkan pengalaman bermain game yang menarik bagi para penggemar game, 8 Agustus telah ditetapkan sebagai Hari Game Nasional di Indonesia.
Ada jumlah pemain game yang signifikan di Indonesia. Bahkan, menurut data pemerintah, jumlah pemain game di negara ini mencapai 174,1 juta pada tahun 2022. Sementara itu, total nilai ekonomi pasar game Indonesia diperkirakan sekitar US$1,1 miliar pada tahun 2023. Indonesia juga menyumbang 43 persen pemain game di Asia Tenggara, berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Melihat potensi besar ini, Presiden Joko Widodo pada 12 Februari 2024, menandatangani Peraturan Presiden Nomor 19/2024, yang bertujuan untuk mempercepat pengembangan industri game nasional. Peraturan tersebut diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sub-sektor pengembang game melalui penelitian dan pendidikan, fasilitas pendanaan, penyediaan infrastruktur, pengembangan sistem pemasaran, insentif, perlindungan kekayaan intelektual, dan perlindungan kreativitas.
Selama peluncuran Hari Game Nasional di Jakarta pada 8 Agustus, ketua Asosiasi Game Indonesia (AGI), Cipto Adiguno, mengatakan bahwa beberapa game Indonesia telah mencapai kesuksesan secara internasional, terutama di pasar Barat seperti Amerika Serikat dan Eropa.
Selain itu, Adiguno juga menyebutkan pasar potensial untuk game Indonesia di Asia Timur, seperti China. “Banyak negara mengagumi game-game kita dan bahkan antusias mencari game-game baru yang dibuat di Indonesia,” katanya.
Mewakili Indonesia, menurut Adiguno, beberapa game populer dari pengembang Indonesia termasuk Coral Island, Potion Permit, A Space for the Unbound, dan Coffee Talk.
Menurut informasi di situs web pengembangnya, Coral Island adalah “game simulasi pertanian yang direkayasa ulang yang berlatar di pulau tropis yang terinspirasi oleh klasik.” Sepanjang permainan, pemain bertemu dengan banyak karakter inklusif, termasuk karakter dengan nama-nama Indonesia seperti Joko, Dinda, dan Surya. Ini juga menampilkan lokasi yang terinspirasi budaya Indonesia di kota yang dapat dieksplorasi pemain, seperti “Kuil Danau,” yang mirip dengan kuil di Bali; Alun-Alun Square – “Alun-Alun” berarti lapangan luar di Indonesia; dan “Naga Palace” di bawah air di mana karakter seperti Krakatoa, Miranjani, dan Nagalita tinggal.
Fitur-fitur game tersebut sejalan dengan pandangan ketua Yayasan Masyarakat Indonesia Emas (YMIE), Marsudi Wahyu Kusworo, yang mengatakan bahwa budaya lokal dapat dipromosikan kepada khalayak global melalui game. “Penting untuk menciptakan game edukatif yang dapat membangun patriotisme dan nasionalisme atau bahkan yang instrumental untuk memperkenalkan budaya nasional kepada khalayak asing,” ujar Kusworo dalam sebuah seminar pada 7 Agustus 2024.
Dia juga menyarankan agar pengembangan game diintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan. Untuk mempromosikan budaya Indonesia melalui game dan mengembangkan industri game nasional, AGI telah mendapatkan dukungan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk pendirian toko aset game. Aset-aset tersebut berupa karakter dua atau tiga dimensi, lingkungan, objek, dan audio yang memiliki karakteristik budaya Indonesia.
Beberapa game pertempuran yang mengandung kekerasan dapat memiliki dampak negatif bagi anak-anak yang memainkannya, menurut sebuah LSM yang fokus pada perlindungan anak. LSM yang dipimpin oleh Seto Mulyadi berpendapat bahwa memblokir game-game berbau kekerasan adalah bagian dari upaya untuk memenuhi hak-hak anak.
“Anak berhak tumbuh dan berkembang (tanpa pengaruh kekerasan),” katanya. Dia mengungkapkan kekhawatiran atas semakin banyaknya game online yang mengandung kekerasan, terutama laporan kasus kekerasan anak yang dipengaruhi oleh konten game online tersebut.
Pada bulan April tahun ini, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendesak pemerintah untuk mengambil tindakan tegas terhadap game online yang mengandung kekerasan dan konten seksual mengingat dampak buruknya bagi anak-anak. “Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) harus segera bertindak, mengeluarkan regulasi untuk membatasi anak-anak dari menggunakan game online, terutama game online yang mengandung kekerasan dan konten seksual,” ujar anggota KPAI Kawiyan.
Sebagai tanggapan, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mendesak orang tua untuk mengawasi game seluler yang dimainkan oleh anak-anak mereka dengan memperhatikan klasifikasi, rating, dan rekomendasi usia game tersebut.
Sementara itu, ketua AGI Adiguno menyatakan optimisme bahwa industri game Indonesia akan terus tumbuh positif dalam beberapa tahun mendatang. “Hal ini disebabkan oleh peningkatan kualitas produk Indonesia, akses kerjasama dan investasi internasional, serta dukungan pemerintah dalam bentuk pendanaan, pendidikan, dan regulasi yang lebih jelas,” katanya.
Bertambahnya jumlah game yang dikembangkan oleh usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) menunjukkan kemajuan industri game dalam hal sumber daya manusia. “Selain itu, semakin banyak game yang dikembangkan oleh UMKM, yang menunjukkan sumber daya manusia dengan keterampilan teknis dan kewirausahaan yang meningkat,” ungkapnya.
Membuka akses yang lebih luas ke sumber daya pendanaan penting untuk memanfaatkan potensi besar industri game, katanya. Dia juga mengatakan bahwa dia yakin dukungan pemerintah melalui promosi dan publikasi bisa menarik investor dan mitra untuk berkolaborasi dengan pengembang game lokal.

MEMBACA  Pedro Membuat Kejutan Romantis untuk Nathasya, Lihat Momen Bahagianya!