Jakarta (ANTARA) – Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, mengumumkan pada Sabtu bahwa dana untuk Sekolah Rakyat — sekolah gratis pemerintah — akan naik secara signifikan di tahun 2026.
Tahun ini, sekolah-sekolah tersebut memiliki anggaran Rp7 triliun (US$430,7 juta). Alokasi untuk 2026 akan diumumkan oleh Presiden Prabowo Subianto saat ia menyampaikan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada 15 Agustus.
“Presiden akan mengumumkan RAPBN 2026 pada 15 Agustus, yang akan dibahas dengan DPR, termasuk anggaran Sekolah Rakyat. Anggarannya sudah naik banyak,” kata Indrawati.
Dia menjelaskan bahwa Rp7 triliun tahun ini tidak hanya didistribusikan melalui Kementrian Sosial tetapi juga kementerian dan lembaga lain, termasuk Kementerian PUPR.
Kenaikan anggaran 2026 ini seiring dengan rencana penambahan jumlah Sekolah Rakyat lebih dari 100. Kementrian Sosial menyatakan 100 sekolah akan dibuka pada 15-16 Agustus, dengan 59 lagi di September, sehingga total 2025 menjadi 159 sekolah yang melayani lebih dari 15.000 murid.
“Tahun depan, jumlahnya akan naik banyak karena biaya operasional dialokasikan untuk satu tahun untuk 200 sekolah, jadi kami menyediakan anggaran yang cukup besar,” ujarnya.
Selain biaya operasional dan pengajaran, anggaran juga akan mencakup biaya pembangunan di daerah yang fasilitasnya kurang memadai.
Program Sekolah Rakyat, yang digagas oleh Presiden Prabowo, bertujuan membantu anak-anak dari keluarga miskin dan rentan, memutus rantai kemiskinan antar generasi.
Berita terkait: Indonesia akan berikan 15.000 laptop untuk murid Sekolah Rakyat
Berita terkait: Indonesia alokasikan Rp2,14 triliun untuk Sekolah Rakyat
Penerjemah: Prisca Triferna Violleta, Cindy Frishanti Octavia
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025