Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Nezar Patria mengatakan pada Rabu bahwa pemerintah sedang mempersiapkan peta jalan (roadmap) nasional untuk kecerdasan buatan (AI). Tujuannya untuk mengatasi dampak sosial dan ekonomi dari kemajuan teknologi yang cepat serta memperkuat daya saing global Indonesia.
Dia menyebutkan bahwa dokumen tersebut merincikan tujuan Indonesia untuk membangun ekosistem AI yang etis dan bertanggung jawab. Ini merupakan bagian dari visi jangka panjang Indonesia Emas 2045.
“Visi Indonesia adalah menciptakan ekosistem AI yang etis dan dapat dipertanggungjawabkan, sekaligus meningkatkan daya saing global menuju Indonesia Emas 2045,” kata Patria kepada wartawan di RRI, Jakarta.
Patria mencatat bahwa produk-produk berbasis AI semakin banyak masuk ke pasar global. Interaksi manusia dengan mesin semakin intensif hingga membentuk “hubungan sintetis,” termasuk kasus di mana orang mengembangkan keterikatan emosional dengan sistem AI, yang kadang-kadang berakibat serius.
Dia juga menyoroti risiko dari AI generatif, yang dapat menciptakan persona virtual yang sangat mirip aslinya padahal tidak pernah ada dan berinteraksi dengan orang layaknya manusia, memberikan umpan balik dan keterlibatan emosional.
Peta jalan AI dirancang untuk memastikan penggunaan AI yang bertanggung jawab sambil mendorong penelitian, inovasi, dan investasi.
“Ini akan membangun ekosistem untuk penelitian dan inovasi AI, mendorong investasi, serta mengembangkan use case yang mendukung program prioritas nasional,” tambah Patria.
Berita terkait: Peta jalan AI untuk dukung program prioritas nasional: wakil menteri
Berita terkait: AI Talent Factory siapkan Indonesia untuk kompetisi teknologi global
*Penerjemah: Farhan Arda Nugraha, Martha Herlinawati Simanjunta
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025*