Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia telah mengusulkan alokasi anggaran sebesar Rp722,6 triliun (sekitar USD46 miliar) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 untuk keperluan pendidikan.
“Anggaran pendidikan sebesar Rp722,6 miliar akan dimobilisasi untuk mendukung upaya peningkatan asupan gizi anak sekolah, renovasi sekolah, pengembangan sekolah unggulan, dan perluasan program beasiswa,” katanya pada Jumat.
Dalam pidatonya saat rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Kompleks Parlemen Jakarta, Jokowi menjelaskan bahwa anggaran yang diusulkan juga akan digunakan untuk mempromosikan pelestarian budaya, mendukung perguruan tinggi berstandar internasional, dan mendanai kegiatan penelitian.
Sebelumnya, dalam Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan Sidang Bersama DPR dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD), presiden menekankan bahwa pemerintah telah melaksanakan berbagai program bantuan bagi warga kurang mampu dalam satu dekade terakhir.
Ia menyebut program Kartu Indonesia Pintar, di mana pemerintahannya telah menyalurkan Rp113 triliun dari APBN untuk memenuhi kebutuhan pendidikan sekitar 20 juta siswa setiap tahun.
Presiden kemudian mengungkapkan bahwa anggaran senilai Rp60,3 triliun telah dialokasikan untuk mendanai program Pra-Pekerjaan yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan sekitar 18,8 juta pekerja di seluruh Indonesia.
Selain itu, katanya, anggaran sebesar Rp361 triliun dialokasikan untuk program Kartu Indonesia Sehat guna mendukung layanan kesehatan bagi lebih dari 92 juta peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) setiap tahun.
Ia juga menyoroti dana senilai Rp225 triliun yang dialokasikan untuk program Keluarga Harapan sebagai upaya untuk meningkatkan standar hidup sekitar 10 juta keluarga setiap tahun.
Berita terkait: Jokowi mengatakan pemerintah menetapkan rencana pengeluaran sebesar Rp3.613,1 triliun untuk 2025
Berita terkait: Pengeluaran pemerintah masih sesuai rencana meskipun melambat: kementerian
Translator: Maria C, Tegar Nurfitra
Editor: Rahmad Nasution
Hak cipta © ANTARA 2024