Jakarta (ANTARA) – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan dana hibah sekitar Rp10 triliun (hampir 600 juta dolar AS) untuk membuka 870 ribu hektar lahan bagi budidaya tanaman. Tujuannya adalah untuk meningkatkan ketahanan pangan dan produksi.
Dalam Konferensi Nasional ke-11 Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jakarta pada Jumat, dia mengatakan inisiatif ini merupakan bagian dari arahan Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan produktivitas pertanian secara signifikan dengan mengoptimalkan lahan tidur di seluruh Indonesia.
Dia menekankan bahwa dalam dua tahun ke depan, pemerintah akan fokus pada lahan-lahan terverifikasi yang siap ditanami. Program perluasan ini dinilai sangat penting untuk menjaga stabilitas harga pangan sebagai pilar utama ketahanan nasional.
“Ketahanan pangan sangat terkait dengan ketahanan negara karena masalah di sektor pangan bisa memberikan dampak yang berat bagi bangsa,” tegas menteri tersebut.
Sulaiman menambahkan bahwa pemerintah terbuka untuk berkolaborasi dengan masyarakat, organisasi, dan pemilik lahan untuk memanfaatkan lahan menganggur bagi produksi tanaman.
“Tawaran ini juga berlaku untuk MUI; kami siap mengoptimalkan lahannya. Kementerian kami siap memanfaatkan lahan tidur milik para ulama MUI. Cukup kirimkan proposalnya, dan kami akan bantu dalam hal budidaya,” ujarnya kepada MUI.
Upaya perluasan ini mencakup distribusi benih, modernisasi alat mesin pertanian (alsintan), dan penyediaan pelatihan teknis untuk terus meningkatkan produksi.
Selain itu, Kementerian Pertanian telah menyiapkan langkah hilirisasi untuk komoditas perkebunan serta perbaikan tata kelola perdagangan pangan. Hal ini bertujuan menjamin harga yang stabil dan pasokan yang cukup untuk masyarakat di seluruh Indonesia.
Pada acara yang sama, Ketua MUI Anwar Iskandar menyambut baik inisiatif ini dan menekankan pentingnya membangun sinergi antarsektor. Tujuannya adalah untuk memaksimalkan potensi pertanian Indonesia yang melimpah bagi kepentingan bersama.
“MUI memandang inisiatif yang diambil menteri sebagai wujud syukur kepada Tuhan atas berkah kekayaan alam untuk bangsa ini. Sekarang yang penting adalah membangun sinergi dan kebersamaan untuk mengoptimalkan sumber daya kita,” pungkasnya.
Berita terkait: Indonesia pertimbangkan teknologi biochar untuk tingkatkan hasil panen dan kesehatan tanah
*Penerjemah: Aria A, Tegar Nurfitra
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025*