Indonesia Serukan Dunia Jadikan Budaya sebagai Inti Masa Depan Global

Denpasar, Bali (ANTARA) – Menteri Kebudayaan Indonesia, Fadli Zon, mendesak para pemimpin global untuk menegaskan kembali peran penting budaya dalam membangun masa depan yang berkelanjutan pada forum menteri CHANDI 2025 di Bali.

Berbicara di forum tersebut pada hari Kamis, Fadli menekankan perlunya memperkuat kerjasama budaya, memajukan diplomasi budaya untuk perdamaian, dan memastikan inovasi digital yang bertanggung jawab yang selaras dengan tujuan lingkungan.

Forum Kebudayaan, Warisan, Seni, Narasi, Diplomasi, dan Inovasi (CHANDI) 2025, yang diselenggarakan di pulau resort Bali pada tanggal 2–5 September, menghimpun para menteri dan pemimpin budaya dari seluruh dunia untuk merumuskan lima komitmen global bagi masa depan kebudayaan.

Komitmen-komitmen tersebut mencakup integrasi budaya ke dalam pembangunan berkelanjutan, memajukan diplomasi budaya, mendorong penggunaan teknologi digital dan kecerdasan buatan yang bertanggung jawab, memberdayakan pemuda dan ekonomi kreatif, serta meningkatkan perlindungan, repatriasi, dan regulasi warisan budaya.

Diselenggarakan dengan tema “Budaya Melampaui 2030: Melindungi Warisan, Membangun Perdamaian, dan Memajukan Industri Budaya dan Kreatif di Masa Depan Digital,” forum ini melanjutkan MONDIACULT 2022, di mana negara-negara anggota menyerukan agar budaya diakui sebagai tujuan mandiri dalam agenda pembangunan pasca-2030.

Fadli mengatakan bahwa CHANDI 2025 menciptakan ruang untuk dialog kolektif tentang isu-isu budaya global yang mendesak.

Empat topik utama mendominasi diskusi: ancaman iklim terhadap warisan, dengan satu dari enam situs budaya global berisiko; transformasi digital dan penggunaan AI yang etis; budaya sebagai mesin ekonomi melalui Industri Kreatif dan Budaya; serta perlindungan aset budaya di zona konflik.

Kerangka hukum yang lemah dan kerjasama lintas batas yang terbatas terus membuat situs-situs budaya rentan terhadap penjarahan dan kehancuran.

MEMBACA  Tiga bulan berturut-turut inflasi Indonesia masih aman: pejabat

Delegasi dari lebih dari 20 negara, termasuk Zimbabwe, Brunei, Libya, Palestina, Singapura, Suriah, Iran, Yordania, Uzbekistan, Venezuela, Kamboja, Fiji, Malaysia, Thailand, Aljazair, Armenia, Bangladesh, dan Belarusia, berbagi strategi nasional.

Menteri Kebudayaan Suriah, Mohammed Yassin Saleh, mengatakan bahwa budaya adalah jantung diplomasi dan kompas untuk perdamaian, menggema pernyataan menteri Palestina tentang hilangnya identitas dan sejarah akibat konflik.

Berita terkait: Indonesia-Palestina bersatu melawan "genosida budaya" Israel

Berita terkait: Budaya dapat menjadi solusi untuk tantangan global: Menteri Kebudayaan

Penerjemah: Ni Putu PM, Rahmad Nasution
Editor: M Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2025