Jakarta (ANTARA) – Indonesia dan Rwanda menandatangani kesepakatan tentang pembebasan visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas selama pertemuan bilateral di Jakarta pada hari Kamis.
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan bahwa kesepakatan tersebut akan menyederhanakan regulasi mengenai masuk dan tinggal pejabat dari kedua negara dan akan berkontribusi pada penguatan hubungan mereka.
Indonesia telah memberikan Rwanda status visa on arrival (VoA) sejak Februari tahun lalu untuk memperkuat kontak antarwarga, katanya.
Selama pertemuan itu, Retno dan Menteri Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Rwanda, Vincent Biruta, juga membahas isu politik, keamanan, dan ekonomi.
Indonesia dan Rwanda telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang konsultasi politik.
MoU ini akan menjadi dasar untuk membahas berbagai aspek kerja sama bilateral dan pertukaran pandangan mengenai isu regional dan internasional.
Indonesia dan Rwanda juga telah meningkatkan kerja sama keamanan dalam beberapa tahun terakhir.
“Kami sekarang sedang menyelesaikan MoU antara Kepolisian Negara Indonesia dan Kepolisian Negara Rwanda dalam memerangi kejahatan terorganisir lintas batas dan meningkatkan kapasitas pembangunan. Semoga segera ditandatangani,” kata Retno.
Terkait kerja sama ekonomi, katanya bahwa perdagangan bilateral antara kedua negara terus meningkat setelah pandemi.
Tahun lalu, nilai perdagangan antara kedua negara meningkat 100 persen, dan pada kuartal pertama tahun ini, naik 32 persen.
“Namun, kami yakin masih ada ruang yang cukup untuk tumbuh,” kata Retno.
Untuk memperkuat kerja sama ekonomi lebih lanjut, kedua menteri menandatangani MoU tentang perdagangan, pertanian, industri, energi, dan pertambangan, antara lain.
Mereka juga membahas perjanjian perdagangan preferensial (PTA) antara Indonesia dan Rwanda dan mengeksplorasi kemungkinan PTA antara Indonesia dan Komunitas Afrika Timur (EAC).
Berita terkait: Menteri Luar Negeri Indonesia menyerukan hubungan yang lebih kuat dengan Rwanda
Berita terkait: Jokowi: Indonesia, Mozambik sepakat untuk meningkatkan perjanjian perdagangan preferensial
Reporter: Katriana
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2024