Depok (ANTARA) – Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar menegaskan kembali komitmen pemerintah untuk mendorong upaya bersama lintas sektor dalam memberdayakan warga disabilitas.
“Memberdayakan penyandang disabilitas berarti memberi kesempatan pada saudara-saudari kita dalam kelompok tersebut untuk mengembangkan potensi mereka, sehingga dapat hidup mandiri,” ujarnya di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat.
Berbicara dalam acara peringatan Hari Disabilitas Internasional 2025 pada Selasa, Iskandar menekankan pentingnya kolaborasi antara pembuat kebijakan dan pelaku usaha untuk memberdayakan sekitar 8,5 juta warga disabilitas yang masih berjuang melawan kemiskinan.
Dia mengajak partisipasi luas masyarakat dalam inisiatif pemberdayaan, dengan menyebut Rumah Inklusif Kebumen—pusat sosial berbasis komunitas yang didirikan tahun 2009 di Kebumen, Jawa Tengah—sebagai contoh pemberdayaan inklusif.
Berita terkait: Cianjur perluas program lapangan kerja disabilitas untuk tingkatkan inklusi
Sebagai bentuk penghargaan, menteri itu mengenakan kemeja batik buatan warga disabilitas yang didukung oleh pusat tersebut selama acara berlangsung.
“Sangat penting bagi kita untuk terus berjuang mewujudkan kesetaraan bagi penyandang disabilitas sebagai bagian dari upaya membebaskan masyarakat dari diskriminasi,” tegasnya.
Iskandar mendorong semua pihak terkait untuk memperingati Hari Disabilitas International 2025 dengan membangun sinergi dalam memberdayakan warga disabilitas.
“Hari Disabilitas Internasional menjadi momen bagi kita semua untuk mempercepat terwujudnya kesetaraan,” tutupnya.
Berita terkait: Indonesia akan terapkan pendidikan inklusif bagi anak disabilitas
Berita terkait: RI dorong kebijakan inklusif untuk tingkatkan kesehatan jiwa penyandang disabilitas
Berita terkait: Menteri Sosial dorong pendidikan yang ramah bagi disabilitas
Penerjemah: Anita P, Tegar Nurfitra
Editor: M Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2025