Indonesia Perkuat Penanganan Cuaca Eksterm Menjelang Libur Akhir Tahun

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Daerah telah meningkatkan kerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memperkuat mitigasi cuaca ekstrem selama periode libur Natal dan Tahun Baru.

Menteri Koordinator Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan pada Kamis bahwa pemerintah telah menarik pelajaran penting tentang hubungan antara cuaca dan keselamatan publik dari upaya tanggap bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

“Fokus kami saat ini adalah memastikan mobilitas publik yang lancar selama libur akhir tahun. Untuk itu, kami telah mengidentifikasi beberapa hal yang membutuhkan langkah antisipatif,” ujarnya.

Yudhoyono menekankan bahwa pendekatan rutin yang tidak adaptif terhadap cuaca ekstrem sudah tidak lagi memadai mengingat meningkatnya frekuensi dan intensitas kejadian berbahaya.

Dia menambahkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah mendorong para pejabat untuk lebih memperhatikan potensi cuaca ekstrem di seluruh negeri, dengan menyerukan strategi infrastruktur yang adaptif dan berbasis ilmiah serta mencerminkan realitas geografis dan iklim Indonesia.

Menteri juga memuji BMKG karena mengembangkan teknologi isolasi dasar seismik untuk melindungi bangunan dari gempa bumi, menyebut inovasi ini sangat penting untuk memastikan layanan publik yang tidak terganggu.

Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani melaporkan bahwa beberapa fenomena atmosfer terjadi secara bersamaan selama periode liburan, termasuk curah hujan tinggi, angin kencang, dan gelombang laut yang meninggi.

Kondisi ini, jelasnya, didorong oleh efek gabungan dari muson Asia, Osilasi Madden–Julian, gelombang atmosfer, La Niña lemah, dan Dipole Samudra Hindia negatif.

Penerjemah: Aji C, Tegar Nurfitra
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak Cipta © ANTARA 2025

MEMBACA  Menjalankan AOIP untuk menjaga stabilitas dan keamanan regional: RI

Tinggalkan komentar