Jakarta (ANTARA) – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa Indonesia ingin meningkatkan kerja sama di bidang teknologi kesehatan dan bioteknologi dengan Swedia.
“Swedia sudah sangat maju dalam bidang precision medicine untuk diagnosis dan pengobatan berbasis teknologi, dan kami ingin bekerja sama untuk mengembangkannya di sini,” ujarnya usai acara Sweden-Indonesia Sustainability Partnership (SISP) Healthcare Conference 2025 di Jakarta, Selasa.
Dia menekankan minat Indonesia untuk mengadopsi sistem teknologi kesehatan Swedia, yang membuat proses diagnosis dan perawatan penyakit lebih efektif dan sederhana, apalagi negara tersebut merupakan pemimpin di sektor kesehatan global.
Selain teknologi medis, Sadikin mengatakan kementeriannya akan belajar dari Swedia dalam mengoptimalkan sumber daya kesehatan, karena negara itu berhasil mempertahankan rasio dokter-penduduk dan perawat-penduduk yang ideal.
Dia menjelaskan bahwa Indonesia hanya punya 600 ribu perawat untuk 280 juta penduduk, dengan rasio 2,1 per 1.000 penduduk. Sementara untuk dokter, rasionya 0,6 per 1.000 penduduk.
Sedangkan Swedia memiliki 128 ribu perawat untuk 10 juta penduduk, dengan rasio 12 per 1.000 penduduk.
Lebih lanjut, Indonesia juga ingin mempelajari sistem rekam medis elektronik yang dikembangkan Swedia.
Menurutnya, Swedia sudah mencatat riwayat kesehatan warganya sejak 1749, dan sistem yang diterapkan saat ini sudah sangat terintegrasi.
Menteri itu juga menyebut Indonesia berupaya mendorong kerja sama riset kesehatan antara Karolinska Institutet, universitas kedokteran di Swedia, dengan universitas dan lembaga penelitian di Indonesia.
Untuk itu, dia berencana mengirim tim dari kementeriannya ke Swedia dalam tiga bulan untuk mempelajari perkembangan sistem kesehatan negara tersebut.
Kementerian Kesehatan Indonesia dan Kementerian Kesehatan dan Sosial Swedia telah menandatangani MoU untuk memperkuat kerja sama kesehatan di berbagai aspek, termasuk pertukaran informasi, keterampilan, dan teknologi.
Berita terkait: Indonesia resmi bergabung dengan grup WHO Wilayah Pasifik Barat
Berita terkait: Kemitraan kesehatan kunci untuk kesiapan pandemi Indonesia-Thailand
Penerjemah: Nabil Ihsan, Raka Adji
Editor: Arie Novarina
Hak Cipta © ANTARA 2025