Indonesia Perkuat Alutsista dengan Tank Harimau Buatan Dalam Negeri

Jakarta (ANTARA) – Indonesia sedang memperluas persenjataan militernya dengan menambahkan tank Harimau buatan lokal untuk memperkuat pertahanan nasional, kata panglima militer tertinggi negara itu pada hari Minggu.

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyatakan langkah ini merespons ancaman modern dan geografi Indonesia yang luas, yang mencakup pulau-pulau terpencil dan sulit dijangkau.

“Perang modern berkembang sangat cepat. Kalau kita tidak ikuti, bagaimana kita bisa lindungi rakyat?” kata Agus kepada wartawan di TNI Fair 2025 di Jakarta.

TNI AD sekarang mengoperasikan 18 tank Harimau, hasil pengembangan bersama antara Indonesia dan Turki. Tank ini diproduksi di dalam negeri dan merupakan bagian dari upaya modernisasi sistem pertahanan negara.

Tank Harimau punya berat 30 ton dengan ukuran panjang 7 meter, lebar 3,2 meter, dan tinggi 2,6 meter. Ia bisa melaju hingga kecepatan 70 kilometer per jam dengan jarak tempuh 600 kilometer.

Senjata utamanya adalah meriam kaliber 105 milimeter dengan jangkauan tembak lebih dari 5 kilometer, tergantung jenis amunisi. Diproduksi pertama kali pada 2019, tank ini telah berdinas sejak 2021.

Pada acara tersebut, TNI AD juga memamerkan peralatan modern lainya, termasuk kendaraan lapis baja Anoa, tank Leopard, helikopter, serta alat komunikasi dan teknik tingkat militer.

Agus menekankan bahwa peningkatan kemampuan pertahanan Indonesia diperlukan, bukan hanya untuk merespons ancaman eksternal tetapi juga untuk memastikan kedaulatan negara menghadapi dinamika global yang terus berubah.

Strategi pertahanan Indonesia juga termasuk mendorong manufaktur pertahanan dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan pada pemasok luar negeri.

“Geografi kita menuntut kesiapan. Kita punya pulau-pulau terpencil yang harus dilindungi dengan teknologi maju,” ujar Agus.

Dia menambahkan, menjaga perdamaian dan keamanan nasional membutuhkan pasukan yang dilengkapi dengan baik dan mampu bertindak cepat selama keadaan darurat.

MEMBACA  Kementerian membantu industri batik kecil untuk memproduksi seragam untuk Haji

TNI Fair tahunan, yang diadakan di Monumen Nasional (Monas) di Jakarta Pusat, memungkinkan publik melihat kemajuan militer Indonesia dan menjadi platform untuk transparansi dan edukasi pertahanan.

Berita terkait: Menteri inspeksi produksi persenjataan di PT Pindad Malang

Berita terkait: TNI jadwalkan latihan akhir September untuk HUT ke-80 di Monas

Penerjemah: Nadia PR, Rahmad Nasution
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025