Indonesia Perbesar Kepemilikan Saham di Freeport Seiring Meningkatnya Pembicaraan

Jakarta (ANTARA) – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia mengatakan dia akan segera bertemu dengan para eksekutif Freeport McMoRan untuk membahas kemungkinan peningkatan kepemilikan saham Indonesia di PT Freeport Indonesia (PTFI).

“Dalam waktu dekat, saya akan bertemu dengan manajemen Freeport McMoRan,” ujar Bahlil kepada para wartawan di Jakarta pada hari Rabu.

Dia menyebutkan bahwa negosiasi awal menunjukan bahwa Indonesia bisa mendapatkan tambahan saham lebih dari 10 persen, melebihi ekspektasi sebelumnya.

“Saya tidak menyebut angka pastinya, tapi dalam pembicaraan awal, angkanya adalah 10 persen. Ada potensi untuk dapat lebih dari itu,” katanya.

Bahlil menambahkan bahwa pihaknya akan bertemu dengan PTFI nanti pada hari Rabu untuk melanjutkan diskusi.

Awal pekan ini, Bahlil telah memberi brief kepada Presiden Prabowo Subianto tentang kemungkinan akuisisi saham yang lebih besar dari yang awalnya direncanakan.

Usai rapat di Istana Kepresidenan pada hari Senin, Bahlil mengatakan bahwa pembicaraan lanjutan sedang berlangsung.

Berita terkait: Indonesia mungkin tingkatkan kepemilikan Freeport di atas 61 persen.

“Presiden minta update tentang perjanjiannya. Awalnya kita setuju 10 persen, tapi negosiasi berkembang — semoga bisa lebih dari itu,” ujarnya.

Pembicaraan ini terkait dengan rencana Indonesia memperpanjang izin tambang PTFI selama 20 tahun, dari yang berakhir pada 2041 menjadi 2061.

Bahlil menyatakan angka akhir apapun akan diumumkan setelah perjanjian ditandatangani.

Presiden Prabowo telah mendorongnya untuk mempercepat negosiasi agar kesepakatan cepat final, tambahnya.

Bahlil juga mencatat bahwa valuasi untuk saham tambahan tersebut “sangat murah”, karena nilai buku Freeport telah menurun signifikan.

“Untuk lebih dari 10 persen, biayanya sangat rendah, mengingat nilai buku asetnya tipis. Tapi itu berlaku sampai 2041,” jelasnya.

MEMBACA  Jim Cramer: Saham Meta (META) Masih Layak Dibeli

Dia menekankan bahwa menambah kepemilikan saham Indonesia adalah langkah strategis untuk memperkuat kendali nasional atas sumber daya alam.

Berita terkait: Kesepakatan untuk kepemilikan saham pemerintah yang lebih tinggi di Freeport hampir selesai, kata menteri.

*Penerjemah: Ahmad Muzdaffar Fauzan, Katriana
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025*