Jakarta (ANTARA) – Pemerintah telah memastikan bahwa program Makanan Bergizi Gratis (MBG) untuk balita mencakup identifikasi alergen untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh makanan pemicu alergi.
Wakil Menteri Bidang Penduduk dan Pengembangan Keluarga, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, menyatakaan pada hari Jumat bahwa program MBG tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi keluarga tetapi juga mengutamakan keamanan, dengan setiap porsi disesuaikan dengan kebutuhan individu, termasuk deteksi alergi.
“Anak-anak atau penerima MBG yang memiliki alergi telah diidentifikasi, sehingga mereka tidak akan diberikan makanan yang bisa memicu reaksi alergi. Ini adalah bukti nyata perhatian dan kepedulian tim kepada masyarakat,” kata Oka.
Dalam kunjungannya ke dapur penunjuk MBG dari Unit Layanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Pematang Sulur I, Distrik Telanaipura, Kota Jambi, pada Kamis (21 Agustus), Oka menekankan bahwa, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, program MBG bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Melalui program MBG, kami dapat langsung melihat bagaimana masyarakat tersenyum bahagia setelah menerima makanan bergizi dari pemerintah,” tambahnya.
Selain melayani anak-anak usia sekolah, dapur SPPG Pematang Sulur I saat ini membagikan 300 porsi makanan bergizi setiap hari kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan balita yang belum sekolah.
Pemerintah mewajibkan setidaknya 10 persen alokasi makanan MBG diarahkan kepada kelompok rentan ini. Inisiatif ini juga merupakan tindak lanjut dari kesepakatan antara Kementerian Penduduk dan Pengembangan Keluarga dengan Badan Gizi Nasional (BGN).
Penerima manfaat mengungkapkan rasa terima kasih, mengatakan program MBG sangat membantu memenuhi kebutuhan gizi keluarga mereka.
Menteri Oka menekankan bahwa MBG adalah bagian dari strategi nasional yang lebih luas untuk meningkatkan kualitas modal insani, khususnya selama 1.000 hari pertama kehidupan yang krusial, dari usia 0 hingga 2 tahun.
“Pencegahan stunting paling efektif selama 1.000 hari pertama, dimulai sejak bayi masih dalam kandungan. Memberikan MBG untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, terutama di bawah dua tahun, sangat penting dalam mencegah stunting,” ujar Oka.
“Ini mencerminkan komitmen presiden dalam pencegahan stunting dan realisasi dari visi Astacita,” tambahnya.
Berita terkait: Indonesia gunakan program MBG untuk capai status negara maju: Menteri
Berita terkait: Anggaran MBG Rp335 triliun dorong besar bagi usaha kecil: menteri
Berita terkait: Program makanan gratis bina pemuda cerdas dan sehat: anggota DPR
Penerjemah: Lintang Budiyanti, Kuntum Khaira Riswan
Editor: M Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2025