Indonesia Panggil Duta Besar Jepang untuk Protes Pernyataan PM Takaichi Soal Taiwan

Sabtu, 15 November 2025 – 23:04 WIB

Beijing, VIVA – Kementrian Luar Negeri China telah memanggil Duta Besar Jepang di Beijing, Kenji Kanasugi, untuk mengajukan protes keras. Protes ini terkait ucapan dan tindakan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi yang dianggap keliru tentang China.

Baca Juga:
Kecelakaan Minibus di Buleleng Tewaskan 5 Turis China, Ini Identitas Korban

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, mengatakan dalam konferensi pers di Beijing pada Jumat, 14 November 2025, bahwa Wakil Menteri Luar Negeri China Sun Weidong telah memanggil Kanasugi pada Kamis malam.

"Akar masalahnya adalah pernyataan PM Jepang Sanae Takaichi tentang Taiwan yang sangat keliru, berbahaya, dan provokatif. Dia juga menolak untuk mengubah sikap dan menarik kembali pernyataannya," kata Lin.

Baca Juga:
Sadis! Seorang Ibu Cekik Anaknya hingga Tewas, Mayatnya Disimpan di Freezer

Takaichi pekan lalu mengatakan bahwa penggunaan kekuatan militer China terhadap Taiwan bisa "menimbulkan situasi yang mengancam kelangsungan hidup bagi Jepang" dan menegaskan tidak akan menarik pernyataan itu.

Menurut Lin, pernyataan Takaichi ini bertentangan dengan kontrol ketat konstitusi Jepang atas operasi militer pasca Perang Dunia II, meskipun aturan tersebut sudah dilonggarkan setelah revisi undang-undang keamanan nasional pada tahun 2015.

Baca Juga:
Gila Kerja! Perdana Menteri Jepang Tuai Kritik Usai Buat Stafnya Kerja Jam 3 Pagi

"Hal itu secara terang-terangan mencampuri urusan dalam negeri China, melanggar hukum internasional dan norma dasar hubungan internasional, serta merusak tatanan internasional pasca Perang Dunia II," ujar Lin. Dia menambahkan bahwa pernyataan itu juga bertentangan dengan prinsip Satu China, mengguncang fondasi politik hubungan China-Jepang, dan melukai perasaan rakyat China.

MEMBACA  Kesetaraan untuk Disabilitas: Partai Perindo Sumba Barat Daya Jadikan Prioritas Utama

Dia juga menyebutkan bahwa banyak politisi dan tokoh berpengaruh di Jepang telah mengkritik pernyataan Takaichi tersebut.

"China menghargai perdamaian dan menjunjung kepercayaan baik. Namun, terkait kedaulatan, keutuhan wilayah, dan isu-isu lain yang menyangkut kepentingan inti China, siapa pun tidak boleh mengharapkan kompromi atau konsesi dari China," tegas Lin.

Dia memperingatkan bahwa siapa pun yang menantang batas-batas China akan menghadapi "respons tegas dan keras" serta akan "menyerah di hadapan tembok baja yang ditempa lebih dari 1,4 miliar rakyat China."

"Siapa pun yang mencoba menghalangi penyatuan China, kegagalan adalah takdir mereka," kata Lin.

Dalam pertemuannya dengan Kanasugi, Sun Weidong menyatakan bahwa sifat pernyataan PM Takaichi sangat buruk. Meskipun China telah berulang kali mengajukan protes keras, Jepang tidak menunjukkan penyesalan dan tetap menolak untuk menarik pernyataan tersebut.

China, kata Sun, sangat tidak puas dan dengan tegas menentang hal itu, serta telah mengajukan protes keras kepada Jepang.

Halaman Selanjutnya