Jakarta (ANTARA) – Kementerian Kehutanan Indonesia mengumumkan kelahiran dua harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) di Taman Harimau Sumatera Barumin di Sumatera Utara pada 26 Januari tahun ini.
Dalam sebuah pernyataan resmi yang dikeluarkan pada Sabtu, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mencatat bahwa kedua bayi harimau – seorang jantan bernama Nunuk dan seorang betina bernama Ninik – lahir dari pasangan harimau, Gadis dan Monang.
“Pemberian nama kepada mereka bukan hanya seremonial. Ini juga melambangkan harapan baru untuk konservasi harimau Sumatera di Indonesia,” katanya.
Antoni berharap kedatangan bayi harimau Nunuk dan Ninik akan menginspirasi masyarakat Indonesia untuk memiliki rasa tanggung jawab yang kuat terhadap keberlanjutan satwa liar.
Menteri kemudian menyatakan bahwa kelahiran bayi dari spesies yang dilindungi juga menjadi bukti keberhasilan pemerintah Indonesia dalam upaya intensifnya untuk mencegah kepunahan spesies endemik.
Dalam pernyataan yang sama, Antoni juga menyoroti bahwa patroli satwa yang dilakukan antara Maret dan April di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) di Banten mendeteksi tanda-tanda tiga badak Jawa yang terancam punah.
Dia mencatat bahwa salah satu badak muda diperkirakan berusia empat hingga enam bulan, berdasarkan penemuan jejak kaki sekitar 20 sentimeter.
Pada malam 30 Maret, kamera jebakan berhasil merekam gambaran seekor badak dewasa dengan anak betina yang diyakini berusia sekitar dua tahun.
Selain itu, tepat setelah tengah malam pada 3 April, kamera yang sama merekam badak muda jantan, diperkirakan berusia sekitar tiga tahun. Identifikasi badak muda masih dalam proses.
“Kami berharap individu yang baru terdeteksi ini akan memberikan kontribusi pada populasi badak Jawa di TNUK. Kami akan terus memantau dan memberikan perlindungan maksimal bagi mereka,” tutup menteri.
Berita terkait: BKSDA deploys tiger traps to address recent incidents in N. Bengkulu
Berita terkait: Indonesia steps up Sumatran tiger conservation
Berita terkait: Sumatran tiger population in TNKS estimated above 150 tigers
Penerjemah: Prisca T, Tegar Nurfitra
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025