Indonesia menunggu mandat PBB untuk misi penjaga perdamaian di Gaza

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Luar Negeri kembali menegaskan bahwa misi perdamaian di Jalur Gaza yang terkepung, Palestina, hanya dapat dilakukan di bawah mandat Perserikatan Bangsa-Bangsa.
“Sejauh ini, PBB belum membahas wacana pelaksanaan operasi perdamaian di Gaza,” kata juru bicara kementerian, Rolliansyah Soemirat, melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta pada hari Senin.
Dia mengatakan bahwa negara-negara saat ini memprioritaskan implementasi yang sesungguhnya dari Resolusi 2735 yang diadopsi oleh Dewan Keamanan PBB dalam upaya mengakhiri hostilitas antara Israel dan kekuatan perlawanan Palestina, Hamas.
“Jumlah personel perdamaian PBB yang akan dikerahkan dan keahlian yang dibutuhkan disesuaikan dengan kondisi lapangan yang sebenarnya,” tambahnya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal Agus Subiyanto, menegaskan kesiapan Indonesia untuk mengirim personel untuk misi perdamaian yang berpotensi di Gaza yang diotorisasi oleh PBB.
“Indonesia siap mengirim pasukannya di bawah mandat PBB. Saya tekankan, di bawah mandat PBB,” kata Marsudi setelah pertemuan dengan Komisi I DPR di sini pada 5 Juni 2024.
Keesokan harinya, Jenderal Subiyanto mengumumkan bahwa pihaknya akan menyiapkan empat batalyon untuk misi perdamaian Gaza jika diamanatkan oleh PBB.
“Kami akan membentuk sebuah brigade yang terdiri dari Batalyon Dukungan, Batalyon Engineer, Batalyon Kesehatan, dan Batalyon Persediaan,” katanya setelah menghadiri pertemuan dengan komisi legislatif.
Kedua pernyataan itu disampaikan sebagai tanggapan terhadap pernyataan serupa yang disampaikan oleh Menteri Pertahanan Prabowo saat Dialog Shangri-La IISS 2024 yang diselenggarakan di Singapura pada 1 Juni.
“Kami siap mendelegasikan pasukan perdamaian untuk menjaga dan memantau gencatan senjata yang akan datang serta memberikan perlindungan dan keamanan kepada semua pihak,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, dia juga menekankan pentingnya menjalankan dialog inklusif dan menerapkan solusi dua negara untuk mencapai perdamaian.
“Solusi dua negara adalah satu-satunya pilihan yang memungkinkan bagi Israel dan Palestina untuk mencapai perdamaian dan keamanan yang abadi,” kata Prabowo, yang akan menggantikan Presiden Joko Widodo untuk periode kepresidenan 2024–2029.
Berita terkait: Indonesia siap mengirim pasukan perdamaian ke Gaza: Prabowo
Berita terkait: TNI siapkan empat batalyon untuk misi perdamaian Gaza: Panglima
Berita terkait: Singapura, Australia berminat bergabung dalam misi perdamaian PBB di Gaza

MEMBACA  Serangan Udara Israel di Gaza Membunuh Setidaknya 10 Warga Palestina di Rafah

Translator: Yashinta Difa, Tegar Nurfitra
Editor: M Razi Rahman
Hak cipta © ANTARA 2024