Indonesia Menjembatani Global Selatan dan Dunia Maju: PCO

Jakarta (ANTARA) – Indonesia, didukung oleh kebijakan luar negeri yang kolaboratif, memiliki posisi unik di Global South untuk menjadi jembatan antara negara berkembang dan maju, menurut Kantor Komunikasi Presiden (PCO).

Indonesia adalah negara berkembang, tetapi juga anggota G20 — blok ekonomi yang terdiri dari 20 ekonomi terbesar di dunia — kata Philips J. Vermonte, juru bicara PCO untuk urusan luar negeri.

Posisi ini memungkinkan Indonesia mewakili kepentingan Global South, yang sejalan dengan prioritas nasionalnya sendiri.

"Jika kita menyadari peran unik ini yang bisa kita mainkan di tingkat global — untuk menjembatani negara berkembang dan maju — kita bisa membawa dampak yang berarti," ujar Vermonte dalam forum Exploring the Global South: Epistemologies, Development Pathways, and Research Network pada Kamis.

Indonesia, tambahnya, juga menggunakan platform lain seperti APEC dan D-8 untuk mengejar kepentingan ini, yang ia sebut sebagai blok ekonomi terbesar ketiga di dunia.

Vermonte mencatat bahwa memperkuat hubungan antara ASEAN dan Uni Afrika membuka peluang kerja sama Selatan-Selatan berdasarkan rasa saling menghargai, tujuan pembangunan bersama, dan integrasi regional.

"Bagian dari ini adalah kemungkinan kerja sama segitiga Selatan-Selatan dengan dukungan dari negara-negara Utara — dan di sini, saya khususnya merujuk pada Jepang," jelasnya.

Vermonte mengakui bahwa Indonesia dan negara-negara Global South lain tidak kebal terhadap ketegangan geopolitik, terutama antara AS dan China. Namun, ia menekankan bahwa pendekatan budaya dan sejarah Indonesia sering mengubah konflik menjadi peluang kerja sama dan perdamaian.

Sebagai contoh, sementara beberapa anggota BRICS memiliki hubungan tegang dengan AS, Indonesia tetap menjaga hubungan positif dengan AS dan negara-negara BRICS.

"Indonesia adalah salah satu kontributor terbesar untuk operasi perdamaian, seperti diakui oleh Amerika Serikat, PBB, dan lainnya," katanya.

MEMBACA  RUU KUHAP Berpotensi Gagal Sah Jika Penolakan Berhasil Melobi Pimpinan Partai Politik

Menurut Vermonte, semua upaya ini mencerminkan prinsip dalam Pembukaan UUD 1945 — melindungi rakyat dan tanah air, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta dalam perdamaian dunia.

"Jika urutannya dibalik, semuanya saling terhubung. Kita butuh dunia yang aman untuk melindungi tanah air, meningkatkan kesejahteraan, dan mendidik rakyat," ujarnya.

Berita terkait:
Ekonomi kreatif bisa dorong pembangunan Selatan-Selatan: Indonesia
Indonesia berkomitmen pimpin dialog AI dengan negara Global South

Penerjemah: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025