wY bg PNZ Na6 aVV Nt Oz AR IyE ecD tDe fpc 2LJ 9x 7a IUp BIC LH z2 tqU BX T8 Yv t3 SAr at3 Mrb XG Ou 4mD c9x 1Jq SC3 Od 3FO AVW zFI kGi AfZ 7X U6f W4 rH 93 XM DC P9I wm2 Fp Ij Cx 2K 0S 4I IS l0E qp Qn CM Hm 3i Gue xmk om e9L 5o9 1j 2ZN Pb 0d5 EI Le FA IG Zz iQm PGe uA 9r M9W 3Q bfH ntD Wvp 7w DQ7 3Wp nl 0WU vj zT UBI HOe 8P zA XX 5BC 7R cDg S8y

Indonesia menjajaki kerjasama budidaya ikan dengan Guangdong, China

Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia sedang menjelajahi peluang kerja sama dalam budidaya ikan, khususnya untuk tuna, dengan Departemen Pertanian dan Urusan Pedesaan Provinsi Guangdong, Tiongkok. Kerja sama ini dibahas dalam pertemuan antara Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan Direktur Jenderal Departemen Pertanian dan Urusan Pedesaan Guangdong Liu Zonghui di Jakarta pada hari Selasa. Trenggono mencatat bahwa perairan Indonesia, terutama di Zona 3, termasuk Laut Arafura dan Laut Timor bagian timur, kaya akan tuna dan cakalang. “Potensinya sangat besar di Zona 3; jika memungkinkan, kita dapat membuat proyek di sana yang mengintegrasikan penangkapan ikan, budidaya, dan pengelolaan yang juga melibatkan pelaku bisnis,” katanya. Menurutnya, budidaya ikan di Indonesia masih banyak dilakukan dengan cara tradisional. Untuk mendorong modernisasi dalam budidaya ikan, sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah negara lain, diperlukan. Kementerian Kelautan dan Perikanan telah membuat peta jalan untuk tata kelola perikanan berbasis ekonomi biru untuk memastikan pemanfaatan yang berkelanjutan dari sumber daya perikanan, termasuk pengembangan budidaya ikan. “Kerja sama budidaya ikan akan mendorong pengembangan industri perikanan, baik hulu maupun hilir, yang akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi. Dengan memperkuat budidaya, penangkapan ikan ilegal dapat ditekan,” katanya. Sementara itu, Liu menyambut baik peluang kerja sama dengan kementerian. Dia menginformasikan bahwa departemennya akan mempelajari potensi perikanan di Indonesia lebih lanjut. Liu mencatat bahwa Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam pengembangan budidaya ikan. Untuk mengeksploitasinya, teknologi yang tersedia di Tiongkok dapat diadopsi di Indonesia. Dia menyatakan bahwa dia akan berupaya untuk membawa produsen dari Guangdong untuk bergabung dalam kerja sama yang akan didirikan nanti. Terkait berita: Kementerian menyegel 4.050 kg ikan makerel impor dari Tiongkok Berita terkait: Pelaku usaha perikanan sebaiknya memanfaatkan perang dagang AS-Tiongkok. Penulis: Sinta Ambarwati, Raka Adji Editor: Rahmad Nasution Copyright © ANTARA 2024

MEMBACA  Mereka menembak anggota KKB, Pos Satgas Operasi Damai Cartenz di Intan Jaya Papua