Minggu, 2 November 2025 – 20:50 WIB
Turnamen Polytron Indonesia Para Badminton International 2025 sukses digelar di GOR Indoor Manahan, Solo, Jawa Tengah, dari tanggal 29 Oktober sampai 2 November 2025.
Baca Juga :
PBSI Nekat Turunkan Pemain Muda di SEA Games, Terungkap Ini Alasannya
Ajang bergengsi ini kembali menunjukkan dominasi Indonesia di kancah para badminton dunia. Pasalnya, skuad Garuda berhasil mengumpulkan enam medali emas dari total 21 nomor pertandingan. Hasil ini membuat Indonesia mempertahankan tradisi sebagai juara umum untuk keempat kalinya secara berturut-turut.
Commercial Director Polytron, Tekno Wibowo, menyampaikan apresiasinya kepada semua atlet yang tampil luar biasa. Dia berharap kemenangan ini bisa memacu semangat atlet bulu tangkis disabilitas Indonesia untuk terus menorehkan prestasi di tingkat dunia.
Baca Juga :
Indonesia Para Badminton International 2025 Naik Kelas, Diikuti Pebulutangkis dari 24 Negara
“Kami mengucapkan selamat kepada semua pemenang. Sesuai semangat kami, Always On, kami berharap para atlet terus punya daya juang dan semangat pantang menyerah untuk meraih prestasi yang lebih tinggi. Bagi yang belum berhasil, jadikan pengalaman ini sebagai pelajaran untuk evaluasi dan motivasi ke depannya,” kata Tekno.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, menilai kenaikan level turnamen menjadi Grade 2 Level 1 membuat persaingan jadi jauh lebih ketat. Meski jumlah emas yang diraih Indonesia berkurang dibanding tahun lalu (10 emas dari 20 nomor), Yoppy tetap memuji perjuangan hebat semua pemain Indonesia yang kembali membawa nama bangsa ke puncak klasemen.
Baca Juga :
Hasil French Open 2025: Jonatan Christie Disingkirkan Jagoan Jepang
“Kami sangat menghargai perjuangan tim Indonesia yang berhasil mempertahankan gelar juara umum. Walaupun persaingan makin berat, semangat mereka malah semakin membara. Kami yakin ekosistem dan regenerasi atlet para badminton Indonesia akan tetap terjaga,” ujar Yoppy.
Sementara itu, Ketua Umum NPC Indonesia, Senny Marbun, bersyukur atas suksesnya penyelenggaraan turnamen ini. Dia berharap Indonesia bisa terus dipercaya untuk menjadi tuan rumah kejuaraan internasional, termasuk Kejuaraan Dunia para badminton di masa datang.
“Keberhasilan ini membuktikan bahwa Indonesia mampu menjadi tuan rumah ajang besar dengan peserta dari berbagai negara. Kami berharap ke depannya Indonesia bisa kembali dipercaya untuk menggelar Kejuaraan Dunia. Selamat kepada para atlet yang sudah berjuang dengan sangat keras hingga bisa mempertahankan gelar juara umum,” kata Senny.
Salah satu emas Indonesia diperoleh dari tunggal putri Qonitah Ikhtiar Syakuroh (SL3), yang mengalahkan wakil Nigeria, Mariam Eniola Bolaji, di partai final. Qonitah unggul di gim pertama dengan skor 20–16 sebelum Bolaji mengalami cedera dan tidak dapat melanjutkan pertandingan.
Halaman Selanjutnya
“Saya cukup tegang di awal pertandingan karena Bolaji adalah lawan terberat di kelas saya. Tapi saya bersyukur bisa memenangkan pertandingan ini dan keluar sebagai juara,” kata Qonitah.