Indonesia Meningkatkan Subsidi Pupuk sebesar Rp28 triliun

Jakarta (ANTARA) – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa anggaran tambahan sebesar Rp28 triliun akan dialokasikan untuk subsidi pupuk tahun ini, sehingga total mencapai Rp54 triliun.

Anggaran tersebut akan ditambahkan untuk meningkatkan produktivitas pertanian domestik guna mencapai kemandirian pangan.

“Dengan penambahan ini, diharapkan petani dapat mempercepat penanaman dan meningkatkan produksi domestik untuk membantu negara mencapai target kemandirian pangan,” kata Sulaiman dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Kamis.

Ia secara simbolis menyerahkan tambahan pupuk subsidi untuk petani kepada kepala Kabupaten Mamuju, Sitti Sutinah Suhardi, yang mewakili semua kepala daerah di seluruh Indonesia. Penyerahan dilakukan setelah ia mengunjungi desa Papalang di Mamuju, Sulawesi Barat, untuk melihat penanaman padi.

Sulaiman mengatakan bahwa tambahan alokasi ini merupakan tindak lanjut dari hasil beberapa pertemuan, termasuk dengan Presiden Joko Widodo, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan menteri terkait.

Distribusi pupuk harus tepat sasaran dan didukung oleh Kepolisian Nasional dan TNI beserta pemerintah daerah untuk memperkuat pengawasan terhadap kios-kios dan distributor agar terhindar dari penyimpangan, katanya.

“Kios-kios dan distributor tidak boleh melakukan penipuan. Jika melakukannya, kami akan mencabut izin mereka,” katanya.

Ia menyebutkan bahwa alokasi pupuk subsidi tahun ini akan mencakup pupuk kimia dan organik untuk sembilan jenis komoditas seperti padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu, kopi, dan kakao.

Alokasi pupuk didasarkan pada rekomendasi Badan Standarisasi dan Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian, tambahnya.

“Saya berharap para kepala daerah segera menyusun rencana alokasi per kecamatan dan desa,” katanya.

Sementara itu, Suhardi memuji keputusan Sulaiman untuk meningkatkan alokasi pupuk, yang selama ini menjadi kebutuhan bagi petani.

MEMBACA  Dosa-dosa yang Tidak Dapat Dimaafkan di Bulan Ramadan

Ia mengatakan bahwa di Mamuju, petani cenderung memprioritaskan menanam padi dan jagung.

Menurut Badan Pusat Statistik, luas panen padi di Mamuju pada tahun 2023 mencapai 10.795 hektar dengan produksi padi mencapai 34.807 ton.

“Kami akan terus memanfaatkan irigasi, waduk, saluran air, dan pompa untuk memenuhi kebutuhan air di sawah-sawah di beberapa kecamatan. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih atas bantuan dan perhatian beragam dari menteri untuk wilayah kami,” tambahnya.

Berita terkait: Presiden resmikan Bendungan Gumbasa C Sulawesi untuk meningkatkan pertanian

Berita terkait: Indonesia, Vietnam menjajaki kerja sama pertanian, akuakultur

Penerjemah: Muhammad Harianto, Resinta Sulistiyandari
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2024