Jakarta (ANTARA) – Indonesia meningkatkan dorongannya untuk menggunakan Comprehensive Economic Partnership Agreement dengan Korea Selatan (Indonesia-Korea CEPA) untuk memastikan pertumbuhan perdagangan kedua negara di tengah situasi perdagangan global yang tegang.
Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan Indonesia mendukung implementasi sistem pertukaran data elektronik untuk asal barang yang dapat mendukung perdagangan bilateralnya dengan Korea Selatan.
“Indonesia akan mendorong berbagai upaya untuk memungkinkan diversifikasi pasar ekspornya, termasuk Korea Selatan, di tengah ketegangan perdagangan global yang meningkat,” katanya dalam pernyataan yang diterima di sini Sabtu.
Baik Indonesia maupun Korea Selatan telah menerapkan Sistem Pertukaran Data Asal Elektronik (EODES), yang mulai efektif pada Maret 2024.
Untuk mengoptimalkan manfaat Indonesia-Korea CEPA dalam perdagangan jasa, Indonesia telah mengusulkan Skema Khusus untuk Profesional (SSP).
Skema ini mengusulkan agar pihak Korea Selatan memberikan fasilitas bagi para profesional Indonesia untuk bekerja di negaranya. Sebagai tahap awal, Santoso mengatakan skema ini akan difokuskan pada sektor teknologi informasi dan perangkat lunak.
Ia juga memuji Korea Selatan atas kesediaannya untuk melaksanakan SSP dan melakukan studi awal untuk skema ini, termasuk menjalin kerja sama dengan asosiasi di industri terkait.
Ia mencatat bahwa skema ini dapat memberikan manfaat bagi kedua negara, terutama dalam pengembangan dan kolaborasi industri sebagai fokus awal kerja sama.
“Indonesia menghargai kesediaan Korea Selatan untuk melaksanakan skema khusus bagi para profesional Indonesia dalam kerangka IK-CEPA. Kami berharap skema ini dapat segera diimplementasikan,” katanya.
Selain membahas Indonesia-Korea CEPA, Santoso dan Menteri Perdagangan Korea Selatan Inkyo Cheong juga membahas perkembangan aksesi Indonesia ke Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).
Santoso menyambut baik dukungan negara-negara anggota untuk proses aksesi Indonesia, termasuk dukungan dari Korea Selatan. Keanggotaan Indonesia di OECD diharapkan dapat meningkatkan kualitas kebijakan, birokrasi, dan diplomasi di Indonesia.
Lebih lanjut, dengan bergabung dengan OECD, investasi dari anggota OECD ke Indonesia juga diharapkan akan meningkat.
“Indonesia mengharapkan dukungan Korea Selatan dalam bentuk bantuan teknis pada tahap tinjauan teknis dan bantuan ahli, terutama dalam membantu tahap aksesi, mengingat peran aktif Korea Selatan dalam mengembangkan instrumen hukum OECD,” tambah Santoso.