Ada 220 investor yang berkomitmen untuk berinvestasi di Nusantara, ibu kota baru Indonesia di Kalimantan Timur, dua di antaranya merupakan investor asing, menurut Basuki Hadimuljono, Plt Kepala Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN).
“Dari 220 investor, 45 di antaranya sudah mulai melakukan investasi,” ungkapnya di Jakarta pada hari Kamis.
Ia menambahkan bahwa Tim Percepatan Investasi Nusantara sedang mengevaluasi kelayakan 60 investor lainnya.
Dua investor asing berasal dari China dan Jepang. Mereka akan berinvestasi di sektor properti ibu kota.
“Mereka akan fokus pada sektor properti, termasuk tidak hanya perumahan tetapi juga hotel dan gedung perkantoran,” katanya.
Tim percepatan ini didirikan oleh Presiden Joko Widodo untuk mempercepat investasi di ibu kota baru.
Sementara itu, Alimudin, Deputi OIKN untuk Pemberdayaan Sosial dan Budaya, menyatakan bahwa investasi swasta sebesar Rp60 triliun (sekitar US$3,6 miliar) telah dihabiskan untuk pembangunan Nusantara, terutama difokuskan pada infrastruktur dasar.
“Investasi swasta termasuk pembangunan hotel, perumahan, mal, dan fasilitas lainnya, termasuk sekolah,” katanya.
Berita terkait: Investor domestik dapat menarik investor asing ke Nusantara: OIKN
Berita terkait: Menteri berharap kepercayaan investor meskipun Kepala OIKN mengundurkan diri
Translator: Aji Cakti, Resinta Sulistiyandari
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2024