Indonesia Menganggap Semangat Konferensi Asia-Afrika Vital bagi Isu Global

Deputi Menteri Luar Negeri Indonesia Pahala Nugraha Mansury menekankan pentingnya menerapkan semangat Konferensi Asia-Afrika, yang juga dikenal sebagai Konferensi Bandung, untuk mengatasi tantangan global.

Beliau menyampaikan pernyataan tersebut di hadapan duta besar negara-negara sahabat dan perwakilan dari kementerian, lembaga, dan badan usaha milik negara saat pertemuan persiapan untuk Forum Indonesia-Afrika (IAF) ke-2 dan Forum Tingkat Tinggi tentang Kemitraan Multi Stakeholder (HLF-MSP) di Jakarta pada Jumat (28 Juni).

Seperti yang dikutip dari pernyataan kantornya, Mansury sangat mengapresiasi konferensi sejarah tersebut, mengatakan bahwa semangat persatuan yang dipromosikan telah membimbing Indonesia dan Afrika untuk bekerja sama dalam mewujudkan visi mereka, yaitu Indonesia Emas 2045 dan Agenda 2063 Afrika.

Secara kolektif, produk domestik bruto kedua entitas tersebut mencapai US$4,4 triliun, dengan total populasi mencapai 1,7 miliar.

Deputi menteri kemudian menjelaskan bahwa IAF ke-2, yang dijadwalkan berlangsung pada 1-3 September tahun ini di Provinsi Bali, akan mengadopsi tema “Semangat Bandung untuk Agenda 2063 Afrika” dan memfokuskan pada isu-isu terkait transformasi ekonomi, energi dan pertambangan, pangan, kesehatan, dan pembangunan.

Beliau menambahkan bahwa forum tersebut, yang bertujuan untuk menarik partisipasi dari kepala negara Afrika dan ratusan delegasi internasional, akan menampilkan pertemuan tingkat tinggi, diskusi panel, pameran, kegiatan pencocokan bisnis, dan berbagai acara sampingan.

Edisi perdana Forum Parlemen Indonesia-Afrika juga akan berlangsung selama IAF ke-2.

Mengenai HLF-MSP, Direktur Kebijakan Luar Negeri dan Kerja Sama Pembangunan Internasional di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, Hendra Wahanu Prabandani, mencatat bahwa forum tersebut diharapkan akan dihadiri oleh kepala negara dari berbagai wilayah dan beberapa pemimpin organisasi internasional.

HLF-MSP, dengan tema “Memperkuat Kemitraan Multi-Stakeholder untuk Pembangunan menuju Perubahan Transformasional”, akan menampilkan serangkaian aktivitas, yaitu sesi pleno tingkat tinggi, sesi paralel, makan malam gala, dan pertunjukan budaya.

MEMBACA  Anggota parlemen mendesak intervensi negara untuk menurunkan harga obat

Selain perwakilan negara dan organisasi internasional, forum tersebut juga akan diikuti oleh pelaku bisnis, organisasi non-pemerintah, filantropis, dan akademisi.

Berita terkait: Gedung Merdeka menjadi saksi kebangkitan dan persatuan Asia-Afrika
Berita terkait: Wakil Presiden menyoroti solidaritas Asia-Afrika dalam mengatasi isu global
Berita terkait: Pemerintah Kota Bandung akan mengadakan Festival Asia Afrika pada 29 Juli

Translator: Yashinta Difa, Tegar Nurfitra
Editor: Azis Kurmala
Hak cipta © ANTARA 2024