Menteri Perdagangan Budi Santoso mendorong optimalisasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Korea (IK-CEPA) melalui upaya diseminasi bersama yang lebih intensif.
“Pemanfaatan optimal IK-CEPA tentu dapat meningkatkan kinerja perdagangan kedua negara,” katanya dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan Korea Selatan Inkyo Cheong di sela-sela APEC Economic Leaders’ Week (AELW) 2024 di Peru pada Rabu.
Setelah implementasi IK-CEPA pada Januari 2023, kedua negara meluncurkan Sistem Pertukaran Data Asal Elektronik (EODES) pada Maret 2024 sebagai sistem pertukaran SKA elektronik (e-SKA) untuk penerapan tarif preferensial IK-CEPA.
Implementasi EODES diharapkan dapat mendukung penggunaan IK-CEPA dan meningkatkan perdagangan antara kedua negara.
Menteri Santoso juga merinci rencana untuk mengadakan Pertemuan Komite Bersama (JCM) IK-CEPA dan Komite Bersama tentang Kerja Sama Ekonomi Indonesia-Korea Selatan, serta Dialog Think-Tank ASEAN-Korea Selatan (ROK).
Mengenai proposal Korea Selatan untuk membentuk Dialog Think-Tank ASEAN-ROK, Santoso mengatakan bahwa Indonesia dan negara-negara ASEAN menyambut inisiatif tersebut.
“Indonesia mendorong ASEAN dan Korea Selatan untuk menugaskan pejabat ekonomi senior untuk mempersiapkan langkah-langkah tindak lanjut dalam melaksanakan proposal tersebut, termasuk mempersiapkan tema-tema yang dalam kepentingan kedua belah pihak,” katanya.
Berita terkait: RI, Korea Selatan tandatangani kerjasama bisnis senilai US$296 juta
Berita terkait: Indonesia menargetkan pertumbuhan ekspor dengan Korea Selatan melalui IK-CEPA
Translator: Maria Cicilia Galuh Prayudhia, Yashinta Difa
Editor: Rahmad Nasution
Hak cipta © ANTARA 2024