Indonesia mendorong perusahaan kelapa sawit untuk meningkatkan pencegahan kebakaran lahan

Pemerintah Indonesia telah mengimbau perusahaan kelapa sawit untuk menerapkan langkah-langkah yang lebih kuat untuk mencegah kebakaran lahan, terutama di area perkebunan mereka.

“Semua pemegang konsesi lahan diminta untuk bertanggung jawab secara serius terhadap area operasional mereka,” kata Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq dalam pertemuan dengan anggota Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) pada hari Kamis.

Ia mengingatkan perusahaan untuk tetap waspada, mencatat bahwa antara tahun 2015 dan 2024, hampir 42.000 hektar lahan perkebunan yang dikelola oleh 79 perusahaan terkena dampak kebakaran—beberapa di antaranya adalah kejadian berulang.

Fokus tetap pada daerah berisiko tinggi, terutama di Sumatera dan Kalimantan, meskipun Sulawesi dan Papua juga berada di tingkat kewaspadaan yang lebih tinggi.

“Data ini menunjukkan bahwa perusahaan perkebunan kelapa sawit masih perlu memperkuat upaya pencegahan kebakaran,” tegas Nurofiq.

Peringatan ini datang ketika Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa beberapa wilayah secara bertahap memasuki musim kemarau, meningkatkan risiko kebakaran hutan.

Menurut Kementerian Lingkungan Hidup, antara 1 Januari dan 16 April, terdeteksi 142 titik panas dan 50 titik api yang terkonfirmasi di seluruh Indonesia.

Berita terkait: Kementerian Lingkungan Identifikasi 142 Titik Panas Hingga April 2025

Berita terkait: BMKG, kementerian bahas pencegahan dini kebakaran hutan, lahan

Penerjemah: Prisca Triferna Violleta, Yashinta Difa
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2025

MEMBACA  Diskon hingga 50 persen untuk Amazon Echo Show 5 dan Show 8 saat ini