Indonesia Mendorong Perkembangan Industri Semikonduktor dan Kecerdasan Buatan (AI)

Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Indonesia mempercepat pengembangan industri semikonduktor dan kecerdasan buatan (AI) sebagai bagian dari strategi yang lebih luas untuk mendorong mesin pertumbuhan ekonomi baru.

Pada konferensi pers hari Rabu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa sektor-sektor ini kunci untuk transformasi ekonomi Indonesia di era digital.

Beliau menyebutkan bahwa pada tahun 2045, pertumbuhan PDB akan sangat bergantung pada sektor-sektor digital dan AI.

“Semikonduktor dan AI akan menjadi salah satu mesin utama pertumbuhan di masa depan,” ujarnya.

Beliau menguraikan beberapa strategi yang diambil oleh pemerintah untuk mempercepat pengembangannya.

Pertama, pemerintah telah membentuk sebuah tim tugas untuk pengembangan ekosistem semikonduktor dan AI di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Tim tugas akan bertanggung jawab atas percepatan pembentukan ekosistem semikonduktor, mulai dari desain chip, pelatihan sumber daya manusia, hingga pembangunan pusat data, kata Hartarto.

Kedua, pemerintah akan fokus pada pengembangan sumber daya manusia dengan memberikan beasiswa bagi mereka yang menempuh pendidikan sarjana hingga doktor di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, teknik, dan matematika (STEM), pelatihan vokasional, dan penelitian di bidang teknologi.

“Indonesia telah berkolaborasi dengan universitas-universitas di AS, termasuk Arizona State University dan Purdue University. Kami juga akan mendorong kerja sama dengan universitas di Singapura,” kata Hartarto.

Strategi ketiga adalah mendorong pengembangan fasilitas perakitan, pengujian, dan kemasan, yang telah dimulai di wilayah Batam.

Di bawah strategi keempat, pemerintah Indonesia akan fokus pada peningkatan investasi dan perdagangan di sektor semikonduktor dan AI.

“Pemerintah akan memastikan bahwa jumlah investasi di sektor ini akan terus meningkat seiring dengan ekspansi ekosistem industri,” kata Hartarto.

Terkait sektor AI, beliau mencatat bahwa kecerdasan buatan bukan hanya alat otomatisasi, tetapi juga dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas berbagai sektor.

MEMBACA  GDX dan SIL: Eksposur Tak Langsung ke Emas dan Perak dengan Beberapa Perbedaan Kunci

“Indonesia sudah memiliki pusat data AI di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa. Pusat data ini akan menjadi salah satu industri utama yang didorong oleh Indonesia,” tegasnya.

Beliau mengatakan bahwa pemerintah masih menyusun peta jalan untuk pengembangan industri semikonduktor dan AI nasional.

Indonesia bertujuan menjadi ekonomi digital terbesar di ASEAN, dengan proyeksi ekonomi digitalnya mencapai US$150 miliar pada tahun 2025 dan US$600 miliar pada tahun 2030.

Secara regional, ekonomi digital ASEAN diproyeksikan tumbuh dari US$1 triliun menjadi US$2 triliun dengan implementasi Perjanjian Kerangka Kerja Ekonomi Digital (DEFA).

Berita terkait: Menteri dorong pengembangan semikonduktor, AI untuk mendorong teknologi RI
Berita terkait: Pemerintah melibatkan universitas AS untuk membangun ekosistem semikonduktor

Translator: Bayu Saputra, Resinta Sulistiyandari
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2025