Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, mendorong lebih banyak forum perdagangan di luar negeri untuk memperluas peluang ekspor bagi UMKM domestik.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu, dia menekankan pendekatan proaktif pemerintah dalam memfasilitasi UMKM Indonesia untuk masuk ke pasar global dengan mengorganisir berbagai forum perdagangan di luar negeri.
Salah satu forum, yang diselenggarakan di Kedutaan Besar Indonesia di Washington, Amerika Serikat, berhasil mencatat potensi ekspor senilai Rp7 miliar (sekitar US$461.700).
Potensi ekspor tersebut dihasilkan oleh 13 UMKM yang difasilitasi oleh Kementerian Koperasi dan UKM, yang meliputi sektor-sektor seperti fashion, furniture (dengan potensi transaksi terbesar), makanan dan minuman, dan startup.
Forum tersebut dihadiri oleh 120 peserta secara langsung dan 50 peserta secara online, termasuk UMKM Indonesia, asosiasi bisnis AS, dan calon pembeli.
“Keberhasilan ini menunjukkan potensi pasar yang signifikan bagi UMKM Indonesia di AS. Ini juga membuktikan bahwa produk-produk kita memiliki kualitas kelas dunia dan dapat bersaing di pasar global,” ujar Masduki.
“Selanjutnya, kami akan menyiapkan katalog dan sampel produk untuk dikirim ke calon pembeli dari forum perdagangan, serta melakukan tindak lanjut secara berkala,” katanya.
Dia juga menekankan peran penting agregator dalam memperluas jangkauan UMKM Indonesia di pasar AS.
Dia mencatat bahwa di luar diaspora Indonesia, potensi pasar sangat terbuka melalui kerja sama dengan importir Asia, terutama anggota Kamar Dagang Asia Amerika (AACC), yang telah menunjukkan minat pada produk Indonesia.
Tahun lalu, SMESCO berhasil memfasilitasi interaksi antara UMKM Indonesia dan pembeli dari Jepang, Korea, Belanda, dan Swiss, menurut Masduki.
“Tahun ini, kita harus menambah satu lagi pasar tujuan: Amerika Serikat,” katanya.
Dia berharap bahwa Kedutaan Besar Indonesia di Washington, bersama dengan pemangku kepentingan lainnya, akan terus memantau permintaan dari calon pembeli dan mengeksplorasi peluang kerjasama dengan berbagai pembuat kebijakan.
“Kolaborasi yang erat antara pemerintah, bisnis, dan bank perlu terus diperkuat untuk memastikan bahwa upaya untuk memperluas pasar UMKM Indonesia ke AS memiliki dampak yang lebih besar,” katanya.
Menurut data dari Kementerian Perdagangan, AS adalah mitra perdagangan terbesar kedua Indonesia. Selama lima tahun terakhir, dari 2019 hingga 2023, ekspor Indonesia ke AS telah meningkat rata-rata 9,89 persen setiap tahun.
Pada 2023, total perdagangan antara kedua negara mencapai US$34,52 miliar, dengan ekspor Indonesia ke AS sebesar US$23,25 miliar dan impor Indonesia dari AS senilai US$11,27 miliar.
Produk ekspor utama Indonesia meliputi pakaian, sepatu, produk karet, elektronik, furniture, dan produk perikanan.
Berita terkait: Indonesia Mendorong UMKM untuk Meningkatkan Ekonomi Nasional, Jangkauan Global
Berita terkait: e-Katalog Indonesia akan Mendorong UMKM di bawah pemerintahan baru: menteri
Penerjemah: Shofi Ayudiana, Yashinta Difa
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2024